SuaraLampung.id - Sebanyak 10 menteri di Inggris meragukan penelitian resmi mengenai COVID-19 varian Omicron. Sejumlah penelitian menyebutkan Omicron memiliki tingkat penyebaran tinggi.
Hasil penelitian resmi Omicron ini diragukan oleh para menteri di Inggris salah satunya Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak.
Sunak adalah salah satu dari 10 menteri kabinet yang menolak pengenalan pembatasan baru sebelum Natal untuk menekan laju penyebaran varian Omicron dengan meragukan keakuratan penelitian resmi, Times melaporkan.
Kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris Patrick Vallance mengatakan kepada para menteri pada akhir pekan bahwa pembatasan baru harus dikenalkan sesegera mungkin guna menghentikan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang tengah kewalahan, menurut harian tersebut.
Baca Juga: Iran Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron
Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Kedaruratan mengatakan apabila tidak ada tindakan yang diambil, sekitar 3.000 pasien akan membutuhkan kasur rumah sakit tiap harinya, tetapi satu per tiga dari kabinet menolak pemberlakuan baru dan mempertanyakan keakuratan studi tersebut, laporan itu menambahkan.
Sunak akan menunggu hingga informasi menjadi lebih jelas dan sudah menyarankan untuk melihat lebih banyak model sebelum membuat keputusan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga enggan menerapkan lebih banyak pembatasan dan meyakini bahwa orang-orang bisa mengawasi dirinya sendiri dan mendapatkan suntikan booster dalam jumlah yang besar, Times melaporkan mengutip seorang sumber.
Pada Minggu, Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid menolak untuk meniadakan peluang pembatasan COVID-19 lebih lanjut sebelum Natal dan mengatakan penyebaran varian Omicron adalah situasi yang sangat bergerak cepat. (ANTARA)
Baca Juga: Menteri PPPA Kunjungi Ponpes di Gunungkidul yang Diduga Banyak Santrinya Alami Kekerasan
Berita Terkait
-
Rapat Bersama Pimpinan Komisi Informasi Pusat, WamenPANRB Tekankan Pentingnya Keterbukaan Informasi
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Target Ekonomi 8 Persen Bukan Mimpi, Menteri Rosan Mau Masifkan Investasi
-
Israel Ajukan Banding soal Surat Penangkapan dari ICC, Prancis Yakin Netanyahu Punya Kekebalan
-
Daftar Perusahaan Pupuk Palsu, Bikin Petani Rugi Hingga Rp3 Triliun
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
KUR Lampung Capai Rp7,9 Triliun, 3 Daerah Ini Terbesar!
-
Kebangkitan Lada Hitam Lampung: 63 Kontainer Diekspor ke Vietnam
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
-
Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat