SuaraLampung.id - Cuaca ekstrem yang melanda perairan Lampung berdampak pada pengusaha kapal di Kabupaten Lampung Timur. Mereka terpaksa menghentikan aktivitas penyewaan kapal sementara waktu.
Tidak hanya itu, pengusaha kapal ini juga mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Seperti yang dialami Nurhayati (60), pengusaha kapal di Lampung Timur.
Nurhayati memiliki 23 kapal. Namun sudah satu pekan ini sebagian kapalnya tidak berlayar karena cuaca ekstrem gelombang tinggi dan angin kencang.
"Dari 23 kapal milik kami, 17 istirahat total, dan 6 kapal sudah terlanjur berlayar," kata Nurhayati. Enam kapal yang terlanjur berlayar saat ini terpaksa sandar wilayah Sekopong dan Kuala Wako karena gelombang tinggi.
Baca Juga: BMKG Minta Waspadai Cuaca Ekstrem Pada Januari Februari 2021
Hal ini menimbulkan kerugian bagi dirinya sebagai pengusaha kapal. Untuk setiap kapal yang berlayar, Nurhayati harus mengeluarkan modal Rp 20 juta. Uang itu digunakan untuk mengisi BBM, logistik dan keperluan lain bagi 6 ABK kapal.
Karena kapal yang sudah berlayar ini menghentikan pencarian ikan di lautan, bisa dipastikan Nurhayati mengalami kerugian. "Satu kapal saja modal keluar Rp 20 juta. Ini ada enam kapal yang sudah berlayar tapi berhenti di tengah jalan. Ya berarti merugi," kata dia.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung Bayu Witara, membenarkan kondisi cuaca di laut sedang ekstrem. Di wilayah pesisir Lampung Barat ketinggian ombak bisa mencapai 6 meter.
"Di Lampung ada tiga pesisir yakni, Pesisir Barat, Pesisir Timur, dan Pesisir Teluk Lampung. Paling ekstrem yakni wilayah Pesisir Barat," terang Bayu Witara.
Bayu memprediksi cuaca ekstrem berlangsung hingga satu bulan ke depan. Jika ada nelayan yang nekat ingin berlayar diminta untuk mengedepankan keselamatan dengan melengkapi peralatan untuk melindungi diri, seperti pelampung atau jeriken yang bisa digunakan untuk bertahan di laut jika terjadi kecelakaan seperti kapal terguling.
Baca Juga: Hujan Guyur Wilayah Puncak Bogor, Bendungan Katulampa Siaga 4 Malam Ini
"Harapan kami tidak ada musibah, tapi apa salahnya jika nelayan harus berhati hati dan memperhitungkan keselamatan jika hendak berlayar di tengah cuaca ekstrem,"kata Bayu Witara.
Bagi kapal dengan kapasitas di bawah 10 Grasston, artinya kapal di bawah 10 GT merupakan kapal kecil yang dipastikan akan terkoyak jika diterjang gelombang setinggi 4 meter ke atas.
"Kami mengimbau seluruh pengurus HNSI tingkat daerah (kabupaten) untuk memberi pemahaman kepada nelayan di wilayahnya masing-masing terkait cuaca ekstrem di tengah laut," ujar Bayu Witara.
Kontributor: Agus Susanto
Berita Terkait
-
Gujarat Siaga Merah: Gelombang Panas Ekstrem Mengancam Saurashtra dan Kutch!
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Merak Siaga! Kepala BMKG Turun Tangan Imbau Masyarakat Ihwal Angin Kencang
-
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Bulog Lampung Kewalahan! Target Serapan Gabah Melonjak Drastis, Gudang Tak Cukup?
-
Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Rumah Warga di Campang Jaya Dibeli Pemkot Bandar Lampung
-
Operasi Ketupat Krakatau 2025: Angka Kecelakaan Turun Drastis Selama Mudik Lebaran
-
Korupsi Beras SPHP: Kejaksaan Sita Barang Bukti dari Kantor Bulog Lampung Selatan
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Hantarkan Andara Cantika Indonesia Tembus Pasar Ekspor