Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 06 November 2021 | 07:45 WIB
Wanita aniaya anak pacar ditangkap aparat Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung. [Lampungpro.co]

SuaraLampung.id - Seorang wanita yang menganiaya anak pacarnya ditangkap aparat Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung.

Wanita inisial NV (40) ini ditangkap setelah pacarnya melaporkan kasus penganiayaan yang dialami sang anak JS yang masih berusia 7 tahun ke Polresta Bandar Lampung.

Ceritanya pria bernama Usman, warga Natar, Lampung Selatan, menjalin hubungan asmara dengan NV, warga Bandar Lampung. Usman adalah seorang duda beranak satu. Anak Usman ialah bocah perempuan inisial JS.

Beberapa bulan lalu Usman mendapat pekerjaan ke Jambi di sebuah tambang. Karena sudah percaya dengan kekasihnya itu, Usman menitipkan JS ke NV. 

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Harus Berhenti Stalking Mantan, Cepat Mulai dari Sekarang

Ternyata selama dalam penitipan dengan NV, JS sering dianiaya. Ini diketahui saat Usman pulang ke Lampung dan menjemput anaknya di rumah NV di Perumahan Bilabong, Langkapura, Bandar Lampung. 

Usman kaget mendapati tubuh anaknya penuh lebam. Saat ditanya sang anak mengaku sering dipukuli NV. Tak terima, Usman melaporkan NV ke Polresta Bandar Lampung. 

Berdasarkan laporan Usman, polisi melakukan penyelidikan. Memenuhi unsur pidana, polisi menangkap NV di rumahnya pada Kamis (4/11/2021).  

"Peristiwa ini bermula, saat korban dititipkan oleh ayahnya untu ditinggal bekerja karena awalnya saling percaya. Namun setelah satu bulan ini, ditemukan bekas kekerasan fisik berupa luka di badan anaknya," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana saat ekspos di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (5/11/2021) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com. 

Korban kerap menerima kekerasan fisik, karena dipukul dengan gagang kemoceng, dicubit, hingga digigit yang menyebabkan korban mengalami luka dan trauma.

Baca Juga: Wanita Ini Telanjur Bikin Tato Nama Pacar Ukuran Raksasa, Seminggu Kemudian Putus

Penganiayaan ini dimulai sejak September 2021, sebelum akhirnya pelaku ini sudah tidak sanggup mengasuhnya.

"Korban ini sudah dititipkan kurang lebih delapan bulan, namun kekerasannya baru diketahui satu bulan ini. Modus pelaku menganiaya, karena merasa kesal setelah ayah korban susah dihubungi, padahal ayahnya ini sedang bekerja di perusahaan tambang Jambi, sehingga tidak ada sinyal," ujar Devi Sujana.

Selain dipukul dengan gagang kemoceng, korban juga dicubit dan digigit oleh pelaku pada bagian kepala. Selain itu, kepala korban juga dimasukkan ke dalam tong atau baskom, sebagai bentuk ritual untuk memanggil ayah korban.

Berdasarkan keterangan pelaku, ritual yang dilakukan itu dipercaya dapat memanggil ayah korban yang sulit dihubungi. Memang kata pelaku, sehari setelah ritual itu akhirnya ayah korban menghubungi tersangka.

Atas hal ini, pelaku dijerat Pasal 80 tentang perlindungan anak dan Pasal KUHPidana tentang KDRT, dengan ancaman lima tahun penjara.

Load More