SuaraLampung.id - Nama klub Rans Cilegon FC milik artis Raffi Ahmad disebut dalam kasus dugaan pengaturan skor.
Adalah pihak klub Perserang Serang yang menyabut nama Rans Cilegon FC dalam kasus dugaan pengaturan skor ini.
Dalam rilis yang diterbitkan manajemen Perserang, Kamis (28/10/2021) disebutkan ada lima pemain dan satu pelatih diduga terlibat pengaturan skor dalam beberapa laga Grup B Liga 2 2021.
Disebutkan pertandingan tersebut diantaranya melawan Rans Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC. Lima pemain berinisial EDS, FE, EJ, AS, dan AIH disebut diminta untuk mengalah oleh pihak luar yang masih menjadi misteri.
Baca Juga: Disinggung dalam Dugaan Pengaturan Skor Perserang, Rans Cilegon FC Buka Suara
Sedangkan pelatih yang juga diduga terlibat adalah PW. Teranyar, manajemen Perserang sudah memecat mereka semua secara tidak hormat.
Presiden Rans Cilegon FC, Roofi Ardian memberikan klarifikasi mengenai adanya dugaan pengaturan skor Perserang Serang.
Roofi membantah dengan tegas tim milik selebritas Tanah Air, Raffi Ahmad ini terlibat aksi kotor tersebut.
Roofi mengaku sudah melakukan konfirmasi langsung kepada manajemen Perserang kaitannya dengan adanya nama Rans Cilegon FC. Setelah dikonfirmasi langsung sama sekali tidak ada hubungannya dengan Rans Cilegon FC.
"Kami sudah melakukan konfirmasi. Oknum yang diduga mengajak main pemain Perserang bukan dan tidak ada hubungannya dengan Rans Cilegon FC," kata Roofi Ardian dalam rilisnya, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga: Tanggapan APPI Soal Laporan Perserang Adanya Dugaan Pengaturan Skor di Liga 2
"Kami juga sangat mendukung dan mengapresiasi tindakan yang dilakukan manajemen Perserang dalam upaya pemberantasan pengaturan skor atau match fixing, untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan menjunjung tinggi sportivitas," lanjutnya.
Adapun saat ini Perserang telah melapor dugaan ini kepada PSSI. Kini, laporan dari Perserang sedang didalami serta segera dilakukan penyelidikan.
Jika terbukti adanya pengaturan skor hukuman sangat berat menanti bagi para pelaku dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Bukan tidak mungkin Satgas Antimafia bola turun tangan andai ada indikasi pelanggaran hukum di luar sepakbola.
Berita Terkait
-
Wasit Aceh vs Sulteng Terindikasi Match Fixing, Erick Thohir Murka: Memalukan, Sanksi Berat!
-
Buntut Skandal Pengaturan Skor, Football Institute Protes Atas Pengurangan Poin PSS Sleman di BRI Liga 1
-
Skandal Dugaan Pengaturan Skor Wasit Felix Zwayer Hantui Semifinal Euro 2024 Inggris vs Belanda
-
Berkas Perkara Lengkap, Tujuh Tersangka Pengaturan Skor Pertandingan Liga 2 Dibawa ke Sleman
-
3 Fakta Soal Kasus Pengaturan Skor yang Diungkap Satgas Antimafia Bola
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!
-
Pj Gubernur: Lampung Butuh Rumah Sakit Khusus
-
Timses Mirza-Jihan Minta Maaf Usai Unggul Telak di Pilgub Lampung 2024 Versi Hitung Cepat
-
Tertimbun Longsor, Penambang Pasir Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Way Seputih
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Lampung: Surat Suara Tertukar, Kurang, Rusak, dan Intimidasi