SuaraLampung.id - Waktu 4,5 jam pertama saat seseorang terkena serangan stroke adalah waktu paling menentukan bagi kondisi penderita selanjutnya.
Karena itu ketika ada orang yang terkena serangan stroke harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Dokter spesialis saraf Dodik Tugasworo menyebut seseorang yang terserang stroke secara mendadak perlu secepatnya mendapatkan penanganan medis maksimal 4,5 jam.
"Kalau ada orang stroke di sekitar kita, langsung bawa ke rumah sakit, jangan dibawa kemana-mana," kata Dodik Tugasworo saat menyampaikan keterangan pers terkait Hari Stroke Sedunia yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Kamis (28/10/2021) dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Risiko yang Mengintai Pasien Stroke Jika Terlambat Mendapat Penanganan Medis
Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Columbia Asia Semarang itu mengatakan stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya usia yang semakin meningkat, jantung koroner, diabetes mellitus, kebiasaan merokok, obesitas dan hipertensi.
Untuk menyelamatkan seorang yang terserang stroke, katanya, 4,5 jam pertama adalah periode emas untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Selain itu pasien juga perlu melakukan CT Scan agar diketahui jenis strokenya.
"Waktu 4,5 jam itu bukan saat pasien di rumah sakit, tapi harus sudah mengonsumsi obat. Obatnya harus segera masuk. Waktu adalah hal penting," katanya.
Dodik mengatakan saat ini masih ada kebiasaan masyarakat yang mengulur waktu penanganan pasien stroke, seperti menghubungi keluarga hingga memilih pengobatan alternatif yang cenderung tidak tepat.
Tata laksana penanganan penderita stroke pada periode emas itu dialami oleh Suherni (43). Ia terserang stroke secara tiba-tiba saat bercanda dengan tetangganya. Tangan dan kaki Suherni kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.
Baca Juga: Hari Stroke Sedunia: 1 dari 10 Kasus Stroke di Indonesia Disebabkan Rokok
Tak lama setelah itu, ia dibawa langsung ke RS Pusat Otak Nasional dan dilakukan tata laksana pada periode emas 4,5 jam usai terserang stroke. Ia mengaku hanya dirawat sembilan hari di RS PON dan setelah itu sembuh total.
“Waktu itu saya lagi bercanda sama tetangga, tiba-tiba tangan dan kaki saya tidak bergerak, langsung dibawa ke RS PON kemudian sembilan hari dirawat langsung sembuh total,” katanya.
Usai sembuh total dari stroke, ia mengaku telah mengubah pola makan menjadi lebih baik. Selain nasi, Suherni lebih memperbanyak makan sayuran dan ikan. Ia juga sudah tidak lagi meminum obat dan tidak pernah ada keluhan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Wanita di Jakarta Alami Penurunan Kesuburan, Waspadai Nyeri Hebat saat Menstruasi!
-
Gibran Blusukan ke Puskesmas, Postur Tubuh Saat Sapa Warga Jadi Sorotan
-
Kenali Tanda-tanda Kamu Mulai Stres Akibat Tekanan Keluarga dan Cara Mengatasinya
-
Industri Kesehatan Gigi dan Mulut Kian Berkembang, Tawarkan Perawatan yang Nyaman dan Waktu Pemulihan Lebih Cepat
-
Komposit Canggih untuk Restorasi Gigi yang Inovatif Resmi Diluncurkan
Terpopuler
- 3 Wakil AFF di Piala Asia U-20 2025: Dua Gugur, Satu Lolos ke Perempatfinal
- Tiba di Bali, Cristiano Ronaldo: Love It, Terima Kasih Pak Presiden
- Mengunjungi Gunung Parung yang Diklaim Punya Firdaus Oiwobo, Warga Lokal Bilang Begini
- Komika Mongol Singgung Moral di Hadapan Gibran, Warganet: Contoh Nyata lagi Duduk di Depan
- Danantara Trending, Opini Lawas Dahlan Iskan Beredar
Pilihan
-
Gratispol Rudy-Seno Diapresiasi, Tapi Fasilitas Pendidikan 3T Tak Boleh Dikesampingkan
-
Di Tengah Efisiensi Anggaran, Pemkab PPU Utamakan Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur IKN
-
Berau Terancam Puting Beliung, BPBD Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
4 Rekomendasi Laptop Gaming RTX 4060 di Bawah Rp 20 Juta, Terbaik Februari 2025
-
Gagal Total di Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri Singgung Prestasi Juara AFF
Terkini
-
Lampung Surplus Beras 766.536 Ton di Awal Tahun 2025
-
Pernikahan Paksa Pelajar di Lampung Timur: KemenPPPA: Itu Tindak Pidana Kekerasan Seksual
-
Ramadan & Lebaran 2025: Pemprov Lampung Jamin Stok Pangan Aman
-
Kesan Eva Dwiana Dilantik Bersama Ratusan Kepala Daerah Lain oleh Prabowo
-
22 Titik Rawan Bencana di Jalur Kereta, KAI Tanjungkarang Lakukan Ini