SuaraLampung.id - Kecanduan internet ditandai dengan keasyikan yang berlebihan atau kurang terkontrol dalam perilaku penggunaan komputer dan akses internet.
Konsultan Manajemen Risiko, Danang Ono mengatakan untuk mengetahui seseorang mengalami kecanduan internet, biasanya dapat diperhatikan dari sejumlah tanda dan gejala dalam manifestasi atau perwujudan fisik serta emosional.
"Salah satu tanda dan gejalanya, seseorang sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal mendasar saat mengakses internet terlalu lama," ujarnya saat menjadi narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Katingan yang diselenggarakan Sabtu (23/10/2021).
Tanda dan gejala lainnya adalah seseorang merasa marah, tegang atau depresi saat tidak bisa mengakses internet, hingga seringnya berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial dan kelelahan.
"Biasanya ini merupakan dampak negatif akibat penggunaan internet yang berkepanjangan," paparnya.
Secara fisik, lanjutnya, seseorang biasanya mengalami sakit pinggang, insomnia, serta nutrisi buruk, sakit leher, masalah penglihatan dan lainnya.
Lebih lanjut, Danang menjelaskan kecanduan internet biasanya terjadi karena adanya pengalaman menyenangkan, sehingga merangsang produksi dopamin, hal ini mengakibatkan penderita tidak bisa memprioritaskan mana tugas penting dalam hidup.
Hampir sama dengan kecanduan lainnya, mereka yang menderita kecanduan internet menggunakan dunia fantasi virtual untuk terhubung dengan orang-orang melalui internet.
"Kecanduan internet bisa mendatangkan masalah pribadi, keluarga, akademik, keuangan, bahkan pekerjaan," ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Anak Kecanduan Internet, Orangtua Wajib Jalankan 5 Peran Ini di Rumah
Mereka yang kecanduan internet biasanya lebih banyak menghabiskan waktu sendirian dibandingkan berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan nyata.
"Untuk mencegah seseorang atau diri kita mengalami gangguan kecanduan internet, kuncinya adalah dengan menjaga keseimbangan," tuturnya.
Menjaga keseimbangan dimaksud, yakni membagi porsi waktu yang sesuai antara penggunaan internet dengan aktivitas lainnya. Untuk itu, seseorang dianjurkan mencari hiburan di dunia nyata, sediakan waktu bersama keluarga, mengurangi durasi internet sedikit demi sedikit, hingga mengatur prioritas saat berinternet.
"Juga memiliki hobi lain, perbanyak interaksi dengan orang lain di sekitar secara langsung, serta kegiatan positif lainnya," kata Danang Ono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Lari Pagi Tetap Cantik? Ini Dia 5 Sunscreen Wajib Punya untuk Pelari Wanita!
-
Lari Cantik, Lari Nyaman: Panduan Outfit Lari Terbaik untuk Wanita!
-
5 Parfum Lokal Wanita Ini Bikin Kamu Wangi Sepanjang Hari Tanpa Bikin Kantong Bolong!
-
Dibui, Mantan Pejabat BPBD Lampung Utara Korupsi Uang Makan Minum
-
Sulap Latar Belakang Pas Fotomu dengan Google Gemini AI: Cepat, Mudah, dan Estetis!