Lampung Timur Penyalur PMI tertinggi se Provinsi Lampung
Data dari Kepala UPT Badan BP2MI Bandar Lampung, Ahmad Salabi, tercatat tiga tahun terakhir, Kabupaten Lampung Timur adalah pemasok terbanyak PMI ke luar negeri dari seluruh kabupaten/kota di Lampung.
Pada 2019, PMI asal Provinsi Lampung sebanyak 13.720 yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), 7.781 bekerja di perusahaan. Dari jumlah tersebut warga Lampung Timur yang menjadi PMI sebanyak 4.868 (PRT) dan 3.213 (perusahaan).
Pada 2020, PMI asal Provinsi Lampung tercatat 6.308 (PRT) dan 2.897 bekerja di perusahaan. Dari jumlah tersebut warga asal Lampung Timur, tercatat 2.432 (PRT) dan 1.293 (perusahaan).
Pada 2021 tercatat PMI Provinsi Lampung 2.477 (PRT), 688 (perusahaan) sementara warga Lampung Timur tercatat, 915 (PRT) dan 325 (perusahaan).
"Dari catatan kami Lampung Timur selalu menjadi pengirim PMI terbesar se Provinsi Lampung, dengan negara tujuan rata rata, Taiwan, Hong Kong, Singapura dan Malaysia," kata Ahmad Salabi.
Alasan menjadi PMI, persoalan ekonomi
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Winarti, mengatakan alasan utama menjadi PMI untuk memperbaiki taraf ekonomi.
Menurutnya para pekerja migran rata rata memiliki latar belakang pendidikan rendah. Artinya dengan pendidikan rendah seperti SD atau SMP, untuk mencari pekerjaan cukup susah apalagi menyangkut upah besar.
Baca Juga: Detik-detik Petir Menyambar 9 Orang di Way Jepara Lampung Timur, Dua Tewas
Sementara menjadi PMI memiliki harapan besar untuk perbaikan ekonomi, karena upah kerja di luar negeri jika di nominal kan dalam bentuk rupiah nilainya cukup besar. Dalam satu bulan tidak kurang dari Rp 6 juta.
"Bisa di bayangkan satu bulan gaji minimal 6 juta hanya sebagai buruh upahan rumah tangga, sementara bekerja upahan di indonesia belum tentu sampai 2 juta," kata Winarti.
Risiko menjadi PMI cukup besar. Konsekuensi yang dialami harus jauh dari keluarga sementara kontrak kerja minimal 3 tahun. Risiko lain sering terjadi perceraian rumah tangga, ketidakharmonisan dalam menjalin rumah tangga hingga kematian di luar negeri.
"Peran pemerintah cukup besar, harus maksimal dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, terkait risiko menjadi PMI. Tujuannya bukan menakuti tapi untuk menyiapkan mental," ucap Winarti.
Kata Winarti, dalam kurun waktu 5 bulan terakhir, tercatat ada tiga PMI asal Lampung Timur meninggal di tempat kerjanya dengan persoalan berbeda beda.
"Lima bulan sudah tercatat tiga PMI asal Lampung Timur meninggal. Menurut informasi, latar belakang status legalitasnya berbeda beda. Ada yang kabur belum habis kontrak, ada yang dari awal berangkat sudah tidak resmi dan ada pula yang statusnya resmi," imbuh Winarti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
Terkini
-
4 Fakta Aksi Heroik Raihan, Bocah SD Lampung Selatan Pemanjat Tiang Bendera yang Viral
-
Layanan QLola by BRI Diapresiasi Nasabah, Tumbuh 41%
-
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Penumpang KMP Mufidah Lompat ke Laut di Selat Sunda
-
BRI Perkuat Ekspansi Internasional Lewat Taipei Branch, Dukung PMI Kelola Keuangan
-
BRI Luncurkan 8 Langkah Nyata untuk Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju