Dirinya terpaksa meminjam sejumlah uang untuk biaya selama latihan persiapan PON XX. Sejak dua tahun terakhir, Ari bolak dari Kota Arang menuju Padang. Lokasi dua daerah tersebut tidaklah dekat. Terdapat jarak sekitar 97 kilometer atau tiga jam perjalanan lebih menggunakan mobil yang mesti ia tempuh.
Selama itu pula ia harus tetap menafkahi anak dan sang istri. Tidak hanya itu, sebagai anak laki-laki tertua dalam keluarga, ia juga melaksanakan kewajiban terhadap orangtuanya.
Bisa dibayangkan betapa besar pengeluaran pemuda 34 tahun itu selama dua tahun terakhir. Sebenarnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat memberikan uang saku untuk persiapan PON XX.
Akan tetapi, masalahnya, uang yang diberikan oleh KONI Sumatera Barat itu sering terlambat atau menunggak. Imbasnya, ia terpaksa meminjam uang demi menutupi kebutuhan sehari-hari.
Bahkan, untuk berangkat ke PON XX, ia hanya diberi Rp2,5 juta oleh KONI Sumatera Barat. Dengan jumlah itu, tentu saja tidak mencukupi segala kebutuhan selama berada di ujung timur Indonesia itu.
Jangankan untuk berbagi dengan anak istri di kampung, untuk biaya hidup selama di Papua saja tidak cukup, kata dia.
Padahal, melihat perjuangannya demi memberikan yang terbaik untuk daerah, ia rela tidak bekerja sebagai tenaga honorer di Pemerintah Kota Sawahlunto agar dapat fokus menjalani latihan demi latihan jelang PON XX.
Kerelaan Ari untuk daerah tentu berimbas kepada pendapatan yang ia peroleh. Tidak adanya pemasukan, sementara ia harus bolak-balik Sawahlunto-Padang membuatnya terpaksa meminjam uang kepada orang lain.
Sedikit menilik ke belakang, sebelum turun di PON edisi ke-20, Ari sebenarnya menerima bonus atas kemenangannya di Pekan Olahraga Wilayah (PorwiL) yang diadakan di Bengkulu pada 2019.
Baca Juga: Bulu Tangkis PON Papua: Bungkam DKI Jakarta, Jawa Barat Sabet Emas Ganda Putra
Namun, tragisnya, alih-alih menikmati bonus dari kerja kerasnya, Ari mesti menggunakan uang itu untuk melunasi semua utang yang ia miliki. Secara detail lagi dan lagi, Ari enggan menceritakan seberapa besar hutang yang tengah melilit perekonomiannya.
"Jadi biaya saya bolak balik dari Kota Sawahlunto ke Kota Padang itu saya yang tanggung," ujarnya.
Berharap lapangan kerja
Sebagai orang yang berhasil meraih medali emas di PON XX, tentu saja Ari akan dihadiahi bonus. Tetapi, sebagaimana dikatakannya, uang itu hanya akan digunakan untuk membayar utang-utangnya yang menggunung.
Oleh karena itu, dengan capaian dan keberhasilannya di pesta olahraga terbesar di Tanah Air, ia sangat berharap pemerintah pusat maupun daerah memerhatikan nasib para atlet terutama memberikan pekerjaan.
Selepas PON, ia berencana menagih janji pemerintah provinsi setempat yang sebelumnya menjanjikan peraih medali emas di PON XX akan diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jangan Lewatkan! 5 Link Sebar Saldo Gratis ShopeePay, Siap Isi Dompet Hingga Rp2,5 Juta
-
Polisi Sikat Pengedar Ekstasi dan Pesta Sabu di Lampung Utara
-
Komplotan Pencuri Sawit di Tulang Bawang Diciduk, Satu Residivis Kambuhan
-
5 Spot Treatment Murah untuk Atasi Jerawat Membandel
-
Desa BRILiaN Jadi Bukti Keberhasilan BRI dalam Pemberdayaan UMKM Desa