SuaraLampung.id - Sejarah aksara Lampung. Indonesia mempunyai banyak keragaman budaya, salah satunya bahasa dan aksara. Bahkan setiap daerah memiliki perbedaan masing-masing.
Saat ini Indonesia mempunyai 12 aksara daerah yang harus dilestarikan, 7 diantaranya telah terdaftar dalam Unicode. Dengan artinya sudah dapat digunakan pada plat form media.
Aksara Lampung dikenal dengan tulisan Basaja atau Had Lampung, salah satu tulisan aksara yang berkembang di Pulau Sumatera.
Hingga detik ini Provinsi Lampung masih menggunakan akasara ini sebagai muatan lokal. Namun dalam sehari-hari penggunaan aksara ini semakin berkurang.
Baca Juga: Berani Tatoan Nggak?
Aksara ini menjadi salah satu pembentuk rumpun aksara kaganga di Sumatera, bersama aksara Rejang dan Kerinci. Rumpun aksara ini memiliki ciri khas goresan patah-patah dan sederhana dibandingkan aksara kawi.
Sistem abugida yang digunakan memiliki 4 unsur di antaranya yaitu kelabai surat (20 aksara dasar), benah surat (12 diakritik), angka, dan tanda baca. Arah penulisan aksara Lampung dari kiri kekanan.
Jika dirunut dari sejarah yang ada, aksara Lampung berkembang di aliran Sungai Komering hingga perbatasan Sumatera Selatan dan menyebar sampai Selat Sunda. Sebab ada kemiripan antara aksara Lampung dengan aksara Rejang.
Kebanyakan naskah Lampung yang ditemukan pada abad 18 terbuat dari media tradisional seperti kayu, kuli kayu, bambu, rotan, dan tanduk binatang dengam menggunakan pisau kecil.
Penggunaan warna sebagai tinta menyesuaikan warna dasar media tulis, bila warna dasar putih menggunakan kemiri bakar. Sedangkan bila media berwarna hitam menggunakan kapur sirih.
Baca Juga: BMKG Pantau 15 Titik Panas di Sumut
Baru memasuki abad 19, aksara ini ditulis di media kertas dari Eropa menggunakan pena biasa. Dulu sebelum perang dunia ke 2, masyarakat Lampung fasih menggunakan aksara ini untuk komunikasi sehari-hari. Bahkan menjadi arena unjuk kebolehan dengan menulis sindiran atau surat antar bujang dan gadis Lampung.
Aksara Lampung juga digunakan untuk menulis mantra, hukum adat, dan surat-surat penting seperti surat jual beli dan surat perjanjian. Penggunaan aksara ini mengalami kemunduran sejak tahu 1942-1945 saat datangnya Jepang ke Indonesia.
Sebab pemerintah saat itu mewajibkan penggunaan aksara latin dan pelarangan penggunaan aksara daerah di muka umum.
Hingga saat ini penggunaan aksara Lampung semakin sedikit. Penggunaan aksara ini bisa dilihat dari nama jalan di Lampung, logo provinsi, kabupaten, dan kota di Lampung.
Itulah sedikit penjelasan singkat mengenai aksara Lampung.
Semoga bermanfaat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Satu Pelaku Penganiayaan di Deli Serdang Ditangkap
-
KPK Dalami Keterlibatan Azis Syamsuddin di Kasus DAK Lampung Tengah
-
Nelayan Hilang di Perairan Labuhan Maringgai Ditemukan Tewas
-
Keberadaan Manusia Silver di Bandar Lampung Terorganisir
-
Prodi Bahasa Indonesia di Universitas Australia Ditutup, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Daftar Link DANA Kaget Aktif, Begini Cara Klaim Saldo Gratis yang Aman dari Penipuan!
-
Ekspor Ambruk, Ekonomi Lokal Jadi Benteng Utama Dunia Usaha
-
Dompet Digitalmu Kosong? Coba Cek 5 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Berkat KUR BRI, Perempuan Pengusaha Ini Sukses Pasarkan Olahan Pangan Rendah Kolesterol
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini Senilai Rp450 Ribu, Segera Serbu!