SuaraLampung.id - Spesies katak kecil bermulut sempit ditemukan di Pulau Belitung dan Lampung.
Katak kecil bermulut sempit dari Pulau Belitung dan Lampung ini dinamakan Microhyla sriwijaya.
peneliti dari Kantor Pusat Riset Biologi Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy mengemukakan alasan penamaan Microhyla sriwijaya terhadap katak kecil bemulut sempit di Pulau Belitung dan Lampung.
Peneliti herpetologi yang ikut menulis publikasi mengenai katak kecil bermulut sempit dari Belitung dan Lampung itu mengatakan, kata "sriwijaya" dalam nama jenis katak mengacu pada nama Kerajaan Sriwijaya di wilayah Kepulauan Melayu.
"Di dalam kelompok katak mulut sempit ini, populasi dari Lampung dan Pulau Belitung itu membentuk kelompok tersendiri dibandingkan dengan semua jenis katak mulut sempit yang ada di muka bumi ini," kata peneliti dari Kantor Pusat Riset Biologi Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Ia menjelaskan, katak jantan dewasa jenis Microhyla sriwijaya berukuran kecil dengan panjang moncong 12,3 hingga 15,8 mm. Jenis katak itu moncongnya tumpul dan bulat dan memiliki tanda punggung berwarna coklat kemerahan atau oranye dengan tuberkel kulit yang menonjol.
Spesimen katak Microhyla sriwijaya ditemukan tahun 2018 dan 2019 di perkebunan kelapa sawit Pulau Belitung dan Lampung di Sumatera bagian tenggara oleh tim peneliti herpetologi.
Hasil pengidentifikasian spesies katak dari genus Microhyla itu telah dipublikasikan di jurnal Zootaxa pada 2 September 2021.
Amir menuturkan, upaya penemuan dan pengidentifikasian katak Microhyla sriwijaya melibatkan Rury Eprilurahman dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang mengerjakan disertasi tentang katak bermulut sempit.
Baca Juga: Sita 2 Juta Batang Rokok Ilegal, Bea Cukai Bandar Lampung Cegah Kerugian Negara Rp 1,48 M
Museum Zoologi Bogor, UGM, Universitas Bengkulu, Belitung Biodiversity Observer Foundation, Universitas Delhi di India, Universitas Kyoto di Jepang, serta University of Texas at Arlington di Amerika Serikat juga terlibat dalam penelitian mengenai jenis katak mulut sempit dari Belitung dan Lampung.
"Ini memang kolaborasi baik di level nasional maupun internasional untuk menemukan jenis baru itu karena dalam konsep keahlian suatu spesies tidak bisa hanya sendiri, kita harus menjalin kerja sama dengan para pakar," kata Amir. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Cengkih Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif, Balai Karantina Lampung Buka Suara
-
Perkuat Likuiditas, BRI Dukung Pembiayaan UMKM dari Dana Pemerintah
-
Cengkeh Lampung Terkontaminasi Zat Radioaktif Cesium-137, Bagaimana Nasib Petani dan Ekspor?
-
Cemburu Berujung Petaka: Wanita di Bandar Lampung Rusak Bagian Sensitif Kekasih Gelap
-
ShopeePay Bagi-bagi Saldo hingga Rp2,5 Juta, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!