Enoch termasuk salah satu tokoh yang dekat dengan Soekanto. Ia menolak ikut. Namun ia dibohongi. Dikatakan padanya bahwa Presiden Soekarno lah yang memintanya datang membawa surat pernyataan ke Istana. Dengan berat hati, Enoch ikut menghadap Presiden Soekarno.
Dikutip dari buku "Sosok Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo Melalui Spiritual Membangun Polisi yang Profesional" Soetjipto Danukusumo menjelaskan ketidakpuasan generasi muda Polri terhadap kepemimpinan Soekanto di hadapan Presiden Soekarno.
Mereka kecewa dengan sikap Polri ketika meletusnya pemberontakan PRRI. Polri dinilai tidak sepenuh hati ikut dalam pemberantasan PRRI di Sumatera.
Sukahar, salah satu perwakilan delegasi, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Soekanto. Di tahun 1950, Sukahar pernah meminta Soekanto untuk membebaskan pejuang polisi bernama Pohan yang ditahan Belanda.
Baca Juga: Kisah Pemuda Bernama Nyoman Gedur yang Tewas Dibunuh PKI
Namun Soekanto tidak memenuhi permintaan Sukahar. Akibatnya Pohan menyeberang ke PRRI. Soekanto juga dinilai kurang menyatu dengan rakyat ini karena Soekanto tidak pernah ikut perjuangan bersenjata.
Soekanto dinilai cenderung membangun polisi profesional daripada menghayati polisi pejuang. Selain itu, Sukahar juga menduga Soekanto adalah simpatisan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Sukahar juga tidak suka karena Soekanto terlalu dipengaruhi falsafah kebatinan yang ia anut.
Soekanto yang mengetahui ada tujuh perwira menghadap Presiden Soekarno, sangat marah. Kemarahannya bukan karena isi tuntutan dari tim tujuh.
Ia tidak suka pengiriman delegasi menghadap Bung Karno tanpa sepengetahuan dirinya. Segera Soekanto memanggil ketujuh orang itu. Namun tidak ada yang datang.
Presiden Soekarno merasa Soekanto tidak mendukungnya ketika mendengungkan konsep Nasakom. Soekanto memang tidak mendukung konsep Nasakom karena anti Komunis. Hal lain adalah Lena istri Soekanto ikut aktif berdemonstrasi menentang poligami Presiden Soekarno.
Baca Juga: Baru 5 Jenazah Napi Lapas Tangerang Bisa Teridentifikasi, RS Polri Ungkap Kendalanya
Bung Karno memanggil Soekanto. Datanglah Soekanto ditemani Panglima Korps Mobrig M Jasin dan Soebroto Brotodiredjo. Pada pertemuan itu, Soekarno menjelaskan mengenai pertemuan dirinya dengan tujuh perwira Polri.
Berita Terkait
-
Ditemui Perwira Polri Siswa Sespimmen, Jokowi: Mereka Tanya soal Leadership
-
CEK FAKTA: Prabowo Bakal Bubarkan TNI-Polri Jika Bikin Rakyat Susah?
-
Sahroni Sayangkan Pertemuan Jokowi-Sespimmen Diunggah di Medsos: Anggapannya Post-power Syndrome
-
Saat Serdik Polri Pilih Sowan ke Jokowi: Apa Kabar Arah Reformasi Polisi?
-
Update Terkini Laporan Ridwan Kamil Terkait Postingan Lisa Mariana, Begini Kata Bareskrim
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Meski Ekonomi Lesu, Sri Mulyani Sebut Masyarakat Tetap Rajin Bayar Pajak
-
Sri Mulyani Sebut Rupiah Tahan Banting
-
8 Rekomendasi HP Samsung Murah Terbaik April 2025, Mulai Rp1 Jutaan
-
Jokowi 'Menghilang' di Sidang Perdana Gugatan Esemka dan Ijazah Palsu, Pengacara Buka Suara
-
5 Rekomendasi Smartwatch Harga di Bawah Rp 500 ribuan, Terbaik April 2025
Terkini
-
Berkas Ijazah Palsu Anggota DPRD Lampung Selatan Lengkap, Siap Diseret ke Meja Hijau?
-
BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita di 31 Lokasi di Indonesia
-
Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok, 1,2 Juta AgenBRILink Jangkau 88% Wilayah Indonesia
-
Disalahkan Wali Kota, Apa Kata Pelindo Panjang?
-
DPRD Lampung Setujui Kabupaten Baru, Sungkai Bunga Mayang Siap Berdiri Sendiri