Namun Kapolri RS Soekanto tidak menyetujui tiga nama usulan tim 10. Setelah melakukan semedi, Soekanto menunjuk Kombes Soekarno Djojonegoro sebagai Wakapolri, Kombes M Jasin sebagai Pembantu Utama I Bidang Operasi dan Kompol Soetjipto Danoekoesoemo sebagai Pembantu Utama II Bidang Administrasi.
Soekarno Djojonegoro adalah keponakan Sutarto. Namun Soekanto menyetujui Soekarno menjadi wakilnya karena menurutnya Soekarno bukan seorang komunis.
Soekarno Djojonegoro sendiri sebenarnya keberatan diusulkan menjadi Wakapolri karena ia didukung kelomok beraliran kiri untuk menggantikan Soekanto sebagai Kapolri.
Karena itu Soekano Djojonegoro tidak pernah menjalankan tugasnya sebagai Wakapolri. Ia bersembunyi di Jawa Tengah dan tak pernah sekali pun muncul di Jakarta.
"Kemungkinan besar ia (Soekarno Djojonegoro) takut dicurigai oleh teman-temannya sebagai kader PKI atau malu bertemu RS Soekanto," kata M Jasin.
Menghadap Jenderal AH Nasution
Keputusan Soekanto mengangkat tiga nama ditentang tim 10. Tiba-tiba saja ada sebuah surat pernyataan dari Polda Metro Jaya masuk ke Kapolri Soekanto.
Surat itu ditandatangani semua kabag, kasi, kapolsek tapi tidak ada tanda tangan Kapolda Metro Jaya. Isi surat itu ialah mendesak agar keputusan tim 10 segera dilaksanakan.
Jika tidak dilaksanakan, maka masalah ini akan dilaporkan ke Presiden Soekarno. Kapolri Soekanto tidak menggubris surat itu.
Baca Juga: Kisah Pemuda Bernama Nyoman Gedur yang Tewas Dibunuh PKI
Upaya menggulingkan Soekanto sebagai Kapolri tidak berhenti. Kali ini ada tujuh perwira Polri menghadap Menteri Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal AH Nasution.
Tujuh orang itu ialah Enoch Danoebrata, Soemeru, Sutarto, Suparto, Sukahar, Soetjipto Danukusumo dan Purwata.
Kepada Nasution, para perwira ini meminta Soekanto diganti. Mendapat laporan dari para perwira ini, Nasution langsung menelepon Soekanto.
Nasution menyampaikan ada tujuh perwira Polri menghadapnya meminta Soekanto dicopot sebagai Kapolri. Nasution sendiri menyarankan agar masalah ini diselesaikan secara internal di kepolisian.
Menemui Presiden Soekarno
Selalu menemui jalan buntu, akhirnya para perwira ini memutuskan menghadap langsung Presiden Soekarno. Kapolda Jawa Barat Enoch, yang ikut dalam delegasi menghadapi Bung Karno, mengaku diperdaya Sutarto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gaji Anggota DPR Pajaknya Ditanggung Negara
-
BREAKING NEWS! Timnas Indonesia Batal Hadapi Kuwait di FIFA Matchday September 2025
-
Ditemukan di Tempat Sampah, Ditolak Panti Asuhan: Kisah Lily yang Jadi Jawaban Doa Nagita Slavina
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
Terkini
-
Dari Jimbaran ke Dunia: Haluan Bali Padukan Seni Tradisi, Teknologi, dan Keberlanjutan
-
1300 Burung Diselamatkan di Pelabuhan Bakauheni: Penyelundupan Satwa Ilegal Digagalkan
-
'Keran' Retribusi Pasar Gudang Lelang yang Bocor 10 Tahun Harus Ditutup, Negara Rugi Rp 520 Juta!
-
Jual Motor Curian di Facebook, Dua Maling di Bandar Lampung Kena Jebak Korbannya Sendiri
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Pastikan Bantuan Menjangkau Warga Terdampak Gempa Poso