SuaraLampung.id - Komunitas Sahabat Dokterswoning berencana mengirim sejarawan ke Belanda untuk menelusuri arsip sejarah Kota Metro, Provinsi Lampung.
Útara, mahasiswa Pendidikan Sejarah UM Metro yang bergiat di Sahabat Dokterswoning, mengaku masih banyak arsip sejarah Kota Metro yang belum tergali. Beberapa arsip mengenai sejarah Kota Metro diduga berada di Belanda.
“Ide mengirimkan sejarawan ke Belanda ini sendiri adalah upaya untuk melakukan penelurusan arsip dan sejarah Kota Metro yang berlum terungkap. Rencananya selain ke perpustakaan-perpustakaan penelusuran juga akan dilakukan di Arsip Nasional Belanda,”jelasnya melalui siaran pers, Minggu (22/8/2021).
Mengirim sejarawan ke Belanda untuk menelusuri arsip Kota Metro membutuhkan biaya cukup besar. Untuk itu, Sahabat Dokterswoning menggalang dana publik untuk membiayai sejarawan ke Belanda.
Penggalangan dana publik itu melalui penjualan buku berjudul "Jejak Kolonisasi Sukadana" karya dosen dan sejarawan UM Metro, Kian Amboro.
Pemilik penerbit Aura Publishing, Ikhsanudin mendukung inisiatif Sahabat Dokterswoning yang berupaya menggalang dana untuk misi penelusuran arsip sejarah Kota Metro tersebut.
“Penelusuran arsip ini sendiri merupakan salah satu ikhtiar mengembangkan literasi sejarah khususnya sejarah lokal Metro yang akan memberikan manfaat bagi pengembangan pembeljaran sejarah,”jelasnya.
Aura Publishing akan mendukung rencana penerbitan buku yang akan selesai cetak pada awal September 2021 tersebut.
“Buku ini sendiri tengah dalam proses layouting dan diperkirakan siap pada awal bulan September 2021,”tambahnya.
Baca Juga: Lord Adi Kalah di Tiga Besar Masterchef Indonesia, Netizen: Lord Juara di Hati Kami!
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Metro Seprita mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong pengayaan materi pembelajaran sejarah lokal di Kota Metro.
“Kami berharap buku ini juga akan dapat menjadi salah satu referensi pembelajaran sejarah di Kota Metro khususnya bagi siswa SD dan SMP,” jelasnya.
Seprita menambahkan dalam rangka pencapaian salah satu visi kota Metro yakni Metro yang Berbudaya pengembangan sejarah dan budaya lokal amatlah penting untuk terus dilakukan.
Senada Kepala Dispusarda Metro Syachri Ramadhan mendukung upaya pengembangan literasi sejarah di Kota Metro melalui penerbitan buku dan penelusuran arsip sejarah terkait Kota Metro.
“Lewat buku ini kita bisa menghadirkan tagline Metro Mengingat dalam rangka membangun masa depan dengan mengingat akan akar sejarah.”ungkapnya.
Sementara itu Pandu dari Trimurjo Heritage optimistis penggalangan dana publik melalui penjualan buku sepetrti ini akan mendapat dukungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Pantai Mutun & Pulau Tangkil, Liburan Pantai Cuma 30 Menit dari Bandar Lampung
-
Cek Fakta: Viral Video Polisi Gerebek Kantor Kepala Desa karena Korupsi Bansos, Ini Faktanya
-
Pulau Pisang di Pesisir Barat, Destinasi Sunyi dengan Ombak Favorit Peselancar
-
7 Pantai di Pesisir Barat Lampung yang Relatif Sepi dan Terasa Lebih Privat
-
Cuma Rp1-3 Juta untuk Liburan ke Pahawang, Rincian Biaya Hemat bagi Traveler