Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 11 Agustus 2021 | 09:32 WIB
Gubernur New York Andrew Cuomo mundur dari jabatannya karena tersandung kasus pelecehan seksual. [REUTERS/Angus Mordant/WSJ/djo/ANTARA]

Gubernur yang menggantikan Spitzer, David Paterson, pada 2010 batal ikut kampanye untuk terpilih lagi. Ia saat itu menghadapi tuduhan mengancam saksi serta melakukan beberapa pelanggaran lain.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS Anthony Weiner pada 2011 mundur dalam skandal pengiriman pesan singkat berbau seksual.

Pada 2018, Jaksa Agung New York Eric Schnedierman mengundurkan diri setelah empat perempuan menuduh dia melakukan pelecehan.

Cuomo juga menjadi pria sangat berpengaruh berikutnya yang dalam beberapa tahun belakangan ini jatuh dari kekuasaan setelah kemunculan #MeToo, gerakan masyarakat untuk menentang pelecehan dan kekerasan seksual.

Baca Juga: Wanita dari Los Angeles Mengaku Jadi Korban Pelecehan Kris Wu

#MeToo telah mengguncang dunia politik, Hollywood, bisnis, dan perusahaan.

Mantan ajudan Cuomo, Lindsay Boylan, merupakan perempuan pertama yang secara terbuka melemparkan tuduhan terhadap Cuomo pada Desember tahun lalu.

Saat itu, Boylan mengatakan di Twitter bahwa Cuomo masih saja bersikap "kasar" dengan melakukan serangan terhadap korban-korbannya.

"Harapan saya adalah perempuan-perempuan lainnya akan lebih aman untuk melaporkan pelecehan dan kekerasan seksual yang mereka alami," tulisnya.

Cuomo telah berbulan-bulan menyangkal tuduhan pelecehan seksual dan ia kembali mengeluarkan bantahan setelah laporan investigasi tersebut dikeluarkan.

Baca Juga: 4 Fakta Nabilla Gomes yang Siap Tempuh Jalur Hukum usai Dilecehkan Warganet

Namun, dukungan politik terhadapnya runtuh setelah hasil penyelidikan itu muncul ke ruang publik.

Load More