Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 14 Juli 2021 | 09:45 WIB
Sejumlah warga Bandar Lampung abai prokes di PPKM Darurat. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Di masa PPKM Darurat, sejumlah warga di Kota Bandar Lampung masih abai terhadap protokol kesehatan atau prokes di ruang publik.

Terlihat pada Selasa (13/7/2021) hari kedua PPKM Darurat, sejumlah jalan protokol atau pun jalan pinggir Kota Bandar Lampung masih banyak warga yang tidak mengenakan masker dengan benar sesuai ketentuan.

Bahkan ada warga Bandar Lampung  yang tidak mengenakan masker sama sekali di masa PPKM Darurat.

Tindakan abai protokol kesehatan itu tidak hanya ditemukan di sepanjang jalan protokol oleh pengguna kendaraan, namun juga ditemukan di sejumlah tempat umum, salah satunya pasar tradisional.

Baca Juga: Pedagang Pasar Bambu Kuning Ngotot Buka Toko, Kasat Pol PP Bandar Lampung: Mis Informasi

Aktivitas jual beli yang terjadi di salah satu pasar tradisional di daerah Telukbetung terlihat ramai, namun mengabaikan salah satu aturan protokol kesehatan yakni menjaga jarak.

Berdasarkan pengakuan salah seorang warga yang tengah menuju pasar tradisional, dirinya tidak mengetahui bahwa Kota Bandarlampung tengah melaksanakan PPKM darurat.

"Tidak tahu ada itu, karena saya pun tidak paham apa itu PPKM tidak ada yang memberi tahu, semua normal saja seperti biasa," ujar seorang warga, Wati, dilansir dari ANTARA.

Menurutnya, selama pandemi COVID-19 berlangsung bila hendak keluar rumah hanya menyiapkan masker.

"Hanya masker saja yang disiapkan, tapi sekarang sudah tidak ada yang jaga juga, jadi kalau pergi dekat ditaruh di saku saja," katanya.

Baca Juga: Tidak Dibubarkan, Pemkot Batam Akan Tata Ulang Pasar Tradisional Agar Cegah Kerumunan

Selain tindakan mengabaikan protokol kesehatan berupa tidak mengenakkan masker dengan baik, menghindari kerumunan, dan tidak menjaga jarak, warga masih banyak pula yang tetap beraktivitas seperti biasa meski ada pengendalian mobilitas melalui PPKM darurat.

"Jalan sepi hanya waktu penyekatan pagi, kalau siang saat jalan dibuka semua normal berlalu-lalang," ujar salah satu pengemudi ojek daring, Yudi.

Dia mengatakan meski telah ada aturan yang memberlakukan pembatasan mobilitas hanya untuk pekerja di sektor esensial dan kritikal, masih banyak warga di luar sektor tersebut yang menjalankan aktivitasnya.

"Petugas hanya di pagi hari, ketika siang dan sore tidak ada petugas yang menjaga, ya lolos semua, terlebih yang dijaga hanya jalan besar saja," katanya lagi. (ANTARA)

Load More