SuaraLampung.id - Dompet Dhuafa Lampung mencanangkan gerakan #BorongDaganganMereka demi membantu pedagang kecil yang terdampak Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Gerakan #BorongDaganganMereka ini dilakukan dengan cara memborong dagangan pedagang kecil dan kaki lima terdampak PPKM Mikro di Lampung.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Lampung Yogi Achmad Fajar mengatakan, sasaran gerakan #BorongDaganganMereka adalah para pedagang kecil di pinggir jalan.
Sasaran lain pedagang yang berkeliling membawa jualannya dengan gerobak, sepeda, hingga pedagang pikul.
Baca Juga: Gerakkan Ekonomi Nasional, LPDB Libatkan PKL dan Pedagang Kecil
“Setelah diborong, dagangan mereka ini kami bagi-bagikan kepada masyarakat di lokasi pedagang. Jadi penerima manfaat gerakan ini tidak hanya pedagang, tetapi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang membutuhkan," kata Yogi Achmad Fajar, Kamis (8/7/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Dompet Dhuafa menilai, para pedagang kecil ini wajib dibantu karena mereka adalah tulang punggung keluarga.
Selain itu, pejuang nafkah ini ada yang sudah lanjut usia dan bahkan ada yang berkebutuhan khusus, yang semangat mencari nafkah meski keterbatasan dan dalam masa pandemi Covid-19.
“Gerakan ini hadir dilatarbelakangi, karena kondisi saat ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19. Penjualan mereka tidak seramai biasanya bahkan cenderung sepi, terutama saat pemberlakuan PPKM Mikro, mudah-mudahan gerakan ini semoga bisa sedikit membantu,” ujar Yogi.
Dompet Dhuafa berharap, kebaikan kecil ini dapat menginspirasi publik untuk saling mendukung dan menguatkan satu sama lain.
Baca Juga: Geliat Pedagang Kecil Palembang Bertahan di Tengah Pandemi
Sementara itu, salah seorang penerima manfaat gerakan ini Suharso (50) merasa bersyukur bisa diborong dagangannya oleh para donatur.
"Alhamdulillah terimakasih atas borongan dagangannya. Semoga selalu dalam limpahan rezeki untuk kita semua. Saya berjualan keripik ini merasa senang, bisa laku dagangannya karena biasanya dagangannya saya tidak habis," jelas Suharso.
Berita Terkait
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Akrindo: Aturan Rokok Baru Ancam Omzet Pedagang
-
Enggak Jaim, Intip Momen Tiara Andini Larisi Pedagang Kecil di JFC 2024
-
Pasar Tanah Abang Sepi, Warganet Tuding Raffi Ahmad Hingga Baim Wong Jualan di Tiktok Matikan Pedagang Kecil
-
Setelah 78 Tahun, Indonesia Belum Merdeka Bagi Faisol si Pedagang Kerak Telor
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Ricuh di Pelabuhan BBJ, Sopir Truk Ngamuk Gara-gara Ini
-
5 Komoditas Andil Inflasi Terbesar di Lampung Maret 2025
-
Arus Balik Lebaran 2025: KAI Tanjungkarang Catat Lonjakan Penumpang 20 Persen
-
Ponsel Pemudik Dirampas di Jalinsum Lampung Selatan, Modusnya Bikin Geram
-
Tiga Ratusan Ribu Lebih Pemudik Menyeberang ke Jawa di Puncak Arus Balik Lebaran 2025