SuaraLampung.id - Sebanyak 3.726 ekor satwa burung illegal dan dilindungi dilepasliarkan ke habitatnya di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rahman Pesawaran.
Ribuan burung itu merupakan hasil tangkapan petugas gabungan pada Senin (21/6/2021) malam di Tol Sidomulyo, Lampung Selatan.
Kasi Konservasi Wilayah III BKSDA Bengkulu Lampung Hifzon Zawahiri mengatakan, total ada 3.726 burung yang diamankan, namun yang dilepasliarkan hanya 3.690 ekor. Sedangkan 36 lainnya, akan direhabilitasi karena merupakan jenis satwa burung yang dilindungi.
"Untuk jenis yang dilindungi akan menjalani rehabilitasi, sekaligus sebagai barang bukti proses hukum aparat kepolisian. Ada pun jenis burung yang direhabilitasi karena dilindungi ada Beo, Jalak Kebo, Trucukan, Prenjak, dan Cucak Ijo," kata Hifzon Zawahiri saat ekspos di Kantor BKSDA Lampung, Selasa (22/6/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Flight Protecting Indonesia's Bird Nabila Fatma sangat mengapresiasi Polda, BKSDA, dan Balai Karantina Lampung atas kerja kerasnya dalam upaya menggagalkan penyelundupan ribuan burung.
Perburuan dan penyelundupan burung Sumatera ini, dinilai tidak ada habis-habisnya, untuk memenuhi permintaan pasar pasar burung di pulau Jawa.
"Perburuan yang marak ini, tentunya mengancam populasi dan ekosistem burung di Sumatera. Ini karena, mengingat burung memiliki fungsi ekologi bagi ekosistem, seperti menyebarkan benih tanaman dan penyeimbang rantai makanan, jadi hal ini tentu perlu di hentikan," ujar Nabila.
Flight Protecting Indonesia's Bird mencatat, dalam tiga tahun terakhir ini penyelundupan lebih dari 165 ribu burung Sumatera, menuju Jawa berhasil digagalkan petugas.
Sebagian besar terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan yang berasal dari luar Lampung, Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Bangka Belitung.
Baca Juga: Tiga Pekan, 125 Orang Meninggal akibat Covid-19 di Lampung
Sebelumnya tim gabungan dari Polda Lampung, BKSDA, dan Flight Protecting Indonesia's Bird berhasil mengungkap ribuan burung illegal dan tanpa dokumen, di Tol Trans Sumatera Ruas Sidomulyo Lampung Selatan. Dalam perkara ini, ada dua orang yang masih dalam pemeriksaan.
Ada pun keduanya supir truk BE 8732 GP berinisial BA (37) dan kernetnya inisial BG (22), yang merupakan warga Lampung Tengah. Hingga kini keduanya masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit IV Ditkrimsus Polda Lampung.
Keduanya dijerat Undang Undang RI Nomor 5 tahun 1990, tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, dengan pidana penjara lima tahun dan denda Rp100 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok