Wakos Reza Gautama
Senin, 21 Juni 2021 | 09:46 WIB
Gedung KPK merah putih di Jakarta. eputi Penindakan KPK Karyoto pernah 'digerebek' wartawan' saat temui pengusaha. [Antara]

“Dia enggak mau ambil risiko,” kata sumber IndonesiaLeaks.

Sumber lain Indonesialeaks di KPK juga menceritakan kejadian serupa tentang perubahan sikap Karyoto setelah peristiwa penggerebekan. Misalnya, pada pengembangan kasus bantuan sosial covid-19, yang menjerat eks Menteri Sosial Juliari Batubara.

Saat itu, Karyoto menantang tim satgas untuk menjerat tersangka lain dalam kasus bansos. Satgas kemudian mengajukan surat pengeledahan kepada pimpinan dan Deputi Penindakan Karyoto, akhir Desember 2020.

Namun hasilnya, beberapa tempat yang hendak digeledah, dicoret dari daftar. Bahkan berkas permohonan penggeledahan tak kunjung disetujui Karyoto. Akibatnya, pengembangan kasus bansos terbengkalai.

Sumber IndonesiaLeaks menduga itu terjadi karena praktik jual beli kasus yang terjadi di KPK. Meski tidak menyebutkan secara spesifik, ia mengaku kejadian ini tak terlepas dari bocornya kasus-kasus yang ditangani KPK.

Selain itu, Karyoto juga dikabarkan sering menghadap Firli Bahuri di ruangannya, saat KPK menangani kasus bansos.

“Seharusnya akhir April ada ekspose kasus dan penetapan tersangka. Tapi tidak tahu lagi perkembanganya,” kata dia.

IndonesiaLeaks berusaha mengonfirmasi Karyoto tenang semua itu melalui telepon, WhatsApp, dan mengirimkan surat ke rumahnya di kompleks Polri Pondok Karya Blok I, Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Namun, Karyoto dikabarkan berada di Yogyakarta. Surat hanya diterima oleh perempuan yang mengaku sebagai pekerja rumah tangganya.

Baca Juga: Film Nussa Disebut Promosi Taliban, Febri Diansyah: Isu Murahan Ini Pernah Serang KPK

Ketika ditemui tim IndonesiaLeaks di rumahnya, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/6) malam, Karyoto menolak untuk berkomentar.

“Tinggalkan tempat!” perintah Karyoto kepada anggota tim IndonesiaLeaks menghampirinya yang baru turun dari mobil.

“Saya mau kasih surat (permintaan wawancara berikut daftar pertanyaan),” jawab tim IndonesiaLeaks.

Tapi, Karyoto berkukuh tidak mau memberikan pernyataan.

“Kamu tinggalkan tempat! Saya tidak tahu apa yang kamu tanya. Saya tidak akan menjawab. Saya tidak bisa menjawab, harus seizin pimpinan. Itupun, kalau untuk pers, hanya di konferensi pers.”

“Surat ini tidak perlu?” tanya tim IndonesiaLeaks.

Load More