SuaraLampung.id - Muhamad Arvansa Shakel (4), bocah yang hanyut di depan rumahnya di Gang Bukit I, Kelurahan Kebon Jeruk, Bandar Lampung, akhirnya ditemukan.
Setelah menghilang sejak Minggu (16/5/2021) siang, jasad Shakel ditemukan di Pantai Kunyit, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Selasa (18/5/2021) subuh.
Peristiwa hanyutnya Shakel adalah salah satu peristiwa anak hanyut yang membuat geger masyakarat Kota Bandar Lampung. Pencarian terhadap Shakel pun melibatkan ratusan aparat dari 15 instansi.
Pencarian Shakel difokuskan di gorong-gorong di sepanjang Jalan Hayam Wuruk hingga ke bawah flyover Pasar Tugu, Bandar Lampung.
Karena gorong-gorong tertutup trotoar, petugas sampai harus menjebolnya menggunakan linggis dan alat berat lainnya. Di hari pertama pencarian, petugas berupaya menjebol trotoar sampai pukul 23.30 WIB.
Hal ini menyita perhatian masyarakat Bandar Lampung. Ratusan orang berkumpul menyaksikan upaya petugas mencari Shakel di bawah Flyover Pasar Tugu.
Aparat kepolisian pun sampai menutup akses jalan di bawah flyover Pasar Tugu demi melancarkan tugas Tim SAR yang mencari Shakel di dalam gorong-gorong.
Pencarian Shakel melibatkan 15 dinas dan instansi ditambah masyakarat setempat. Ayah Shakel, Krisna Bayu, bahkan masuk ke gorong-gorong sambil melantunkan azan dengan harapan anak keduanya itu dapat ditemukan.
Paman korban, Yogi, bahkan mengalami sesak dan kehabisan napas saat berada di gorong-gorong. Yogi langsung diberikan perawatan dan bantuan alat pernapasan dari tim kesehatan yang berada di lokasi. Keduanya bersikeras masuk ke gorong-gorong untuk mencari Shakel.
Baca Juga: Jasad Bocah Hanyut di Bandar Lampung Ditemukan di Pantai Kunyit
Pencarian hari kedua menurut Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, dimulai pukul 06.30 WIB dengan membagi menjadi empat yaitu Tim I fokus bersihkan aliran drainanse di fly over pasar tugu. Tim II menyisir aliran drainase dari flyover Pasar Tugu ke arah aliran sungai RS Graha Husada.
Kemudian, Tim III menyisir di sungai Jalan Sultan Slamet hingga Gunung Camang (Ridwan Rais) dan Tim IV menyisir di sungai Jala Sultan Slamet hingga Jalan Balok (Fayakun). Banyaknya aliran drainase dari lokasi kejadian membuat Tim SAR Gabungan memeriksa secara keseluruhan.
“Pada operasi kali ini, tim juga menggunakan peralatan ekstrikasi dan search cam milik Ditsamapta Polda Lampung dan Basarnas Lampung. Alat ini untuk memeriksa lokasi yang tidak memungkinkan tim untuk masuk melakukan pencarian dikarenakan lokasinya sempit,” kata Jumaril, kepada Lampungpro.co-- jaringan Suara.com.
Pada bagian lain, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Lampung, Basri, mengatakan Tim SAR Gabungan melakukan pencarian kurang lebih 23 kilometer dari titik nol korban terjatuh.
Tim akan melakukan pencarian hingga tujuh hari, namun jika belum ditemukan akan ditambahkan tiga hari. Rencananya, hari ini Selasa (18/5/2021) tim akan melakukan pencairan di daerah muara dan laut.
Di hari Selasa inilah akhirnya jasad Shakel ditemukan di Pantai Kunyit. Seorang warga yang sedang berenang menemukan jasad Shakel.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG
-
Banjir Melanda Bireun, SPPG Aceh Ubah Menu dan Energi demi Tetap Bantu Warga
-
Kelangkaan Ahli Gizi Jadi Sorotan, Pemerintah Siapkan Skema Penugasan untuk SPPG
-
Warga Rasakan Manfaat Nyata Program MBG, dari Gizi Anak hingga Lapangan Kerja