SuaraLampung.id - Lebaran Idul Fitri identik dengan kegiatan halal bihalal. Namun pada lebaran Idul Fitri 1442 H atau 2021, halal bihalal tidak bisa dilakukan secara tatap muka.
Ini karena pada saat lebaran Idul Fitri tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Untuk itu Pemerintah Provinsi Lampung mengimbau aparatur sipil negara (ASN) serta pejabat untuk melakukan halal bihalal ataupun gelar griya secara daring.
"Tentu sesuai dengan Surat Edaran Mendagri nomor 800/2794/SJ bagi pejabat dan ASN harus melaksanakan aturan yang ada," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, Senin (10/5/2021) dilansir dari ANTARA.
Dia mengatakan pelaksanaan halal bihalal ataupun gelar griya saat Hari Raya Idul Fitri lebih baik dilaksanakan secara daring guna mengantisipasi persebaran kasus Covid-19.
"Kita harus menerima aturan tersebut, pelaksanaan halal bihalal atau gelar griya dapat memanfaatkan sarana teknologi informasi yang ada untuk menghindari adanya kerumunan," ucapnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung juga telah mengeluarkan Surat Edaran nomor 045.2/1756/VI.07/2021 tentang pembatasan kegiatan buka puasa bersama pada bulan Ramadhan dan pelarangan open house/halal bihalal pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Sudah ada surat edarannya mengenai hal tersebut, dan sebaiknya kita patuhi," katanya lagi.
Berdasarkan Surat Edaran nomor 045.2/1756/VI.07/2021 tertera sejumlah anjuran bagi ASN dan pejabat di lingkungan pemerintahan di Provinsi Lampung.
Pertama pembatasan kegiatan buka puasa bersama tidak melebihi jumlah keluarga inti ditambah 5 orang selama Bulan Ramadhan.
Baca Juga: Mobil Ayla Terjun ke Jurang 7 Meter di Natar karena Senggolan, Sopir Tewas
Kedua menginstruksikan kepada seluruh pejabat/ASN di daerah dilarang melakukan open house (gelar griya)/ halal bihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah karena dapat menimbulkan kerumunan dan berpotensi terjadi penularan Covid-19.
Ketiga diimbau kepada seluruh masyarakat Lampung agar membatasi mobilitas dengan menghindari kerumunan atau tempat keramaian yang berpotensi terjadi penularan Covid-19.
Tempat atau lokasi yang dapat menimbulkan kerumunan dan berpotensi terjadi penularan Covid-19 antara lain seperti acara pertemuan kelompok organisasi, reuni, serta berkunjung ke tempat wisata atau tempat hiburan. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penyelundupan Ribuan Burung Gagal, Dua Pelaku Diamankan
-
Panduan Lengkap: Membuat Infografis Kece Anti Ribet dengan Gemini AI
-
Lampung Bangun Rumah Sakit Hewan Rujukan: Terkendala Dana Berharap DAK
-
Jadikan Foto Anda Lebih Kece: Panduan Mengedit di Gang Artistik dengan Gemini AI
-
BTN Buka Lowongan Kerja Posisi IT QA Department Head: Gaji Menarik