SuaraLampung.id - Badai siklon tropis Seroja sempat menyapu beberapa wilayah di tanah air utamanya Indonesia bagian tengah. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Banyak bangunan roboh di NTT akibat adanya siklon tropis seroja. Namun lambat laun badai seroja ini mulai menjauhi wilayah Indonesia.
Dilansir dari ANTARA, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Siklon Tropis Seroja mulai bergerak menjauh dari wilayah Indonesia mengarah pada Samudera Hindia di sebelah selatan barat daya Pulau Bali.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Jumat, letak Siklon tropis Seroja berada di 17,5 derajat lintang selatan, 111,5 derajat bujur timur atau sekitar 1.050 kilometer sebelah selatan barat daya Denpasar.
Baca Juga: Hari Ini Jokowi Tinjau Banjir Bandang di Adonara dan Lembata NTT
Siklon Tropis Seroja bergerak menjauhi Indonesia dengan kecepatan 15 kilometer per jam ke arah barat daya. BMKG memperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja akan meningkat dalam 24 jam.
Namun, siklon tersebut masih memberikan dampak pada wilayah Indonesia meskipun mulai bergerak menjauh dari wilayah Indonesia. Dampak yang akan dirasakan terjadi pada wilayah sebagian Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Khususnya dampak akan terjadi di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada wilayah tersebut hujan sedang hingga hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang berpotensi terjadi dalam 24 jam ke depan.
Selain itu, dampak Siklon Tropis Seroja juga akan menyebabkan gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di perairan selatan Jawa dan Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Gelombang yang lebih tinggi hingga mencapai 4 sampai 6 meter juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia bagian selatan Jawa-Bali. (ANTARA)
Baca Juga: Cerita Rachel Vennya Tidur di Lantai Pesawat Saat Ikut Mensos Risma ke NTT
Berita Terkait
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
-
Ahmad Muzani Kerap Beli Sapi Lalu Dilelang hingga Tembus Ratusan Juta, Ternyata Ini Tujuannya
-
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kenapa Abu Vulkanis Bisa Bahayakan Penerbangan?
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
Mantan Guru Sekolah Internasional Abdikan Diri di Sekolah NTT: Kini Ajak Masyarakat Berkontribusi Untuk Pendidikan
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Rekapitulasi Suara Pilkada Lampung Selatan Tingkat Kecamatan Hampir Rampung
-
Bambang-Rafieq Sambangi Wahdi-Qomaru, Komitmen Bangun Metro Bersama
-
Maut di Tol Terpeka: Microsleep Renggut Nyawa Sopir dan Kernet Truk
-
Korupsi Dana Desa Rp533 Juta, Mantan Kades Sekaligus Ketua Bappilu Demokrat Pesawaran Ditangkap
-
Rekapitulasi Suara Pilkada Bandar Lampung di Kecamatan Ditargetkan Rampung Sehari