SuaraLampung.id - Kurangnya fasilitas di Puskesmas Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, dikeluhkan warga setempat. Keluhan warga terkait tidak adanya fasilitas laboratorium darah lengkap.
Keluhan ini diutarakan Fitri, warga Tegineneng, Pesawaran, saat acara reses II bersama Anggota DPRD Pesawaran Lenida Putri, Sabtu (20/3/2021) lalu.
Fitri mengatakan, Puskesmas Tegineneng masih terkendala fasilitas laboratorium darah lengkap. "Di sini belum ada laboratorium darah lengkap sehingga jika warga kesulitan saat hendak memeriksakan darah," kata Fitri dilansir dari Lampungpro.co---jaringan Suara.com.
Selain fasilitas, Fitri juga mengeluhkan tidak adanya tenaga dokter berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) bertugas di Puskesmas Tegineneng.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Pesawaran Ditangkap Kasus Narkoba
Terkait tidak adanya dokter PNS, dikatakan Lenida, bukan karena pemerintah tak mendukung. Minat dokter jadi pegawai negeri untuk mengisi formasi sangat minim. Sementara masyarakat yang membutuhkan akses kesehatan makin besar.
Apa yang dialami masyarakat Tegineneng, lanjut Lenida, juga terjadi di daerah lain. Sebab, pemerintah tidak bisa memaksakan para dokter untuk bekerja sebagai PNS pemerintahan.
"Terus terang saja sekolahnya mahal. Mereka milih-milih di Pemda mana yang intensifnya lebih tinggi," kata dia.
Mengenai fasilitas laboratorium darah lengkap, dia berjanji akan koordinasi dengan pihak dinas terkait dan akan dibahas melalui rapat lintas partai. Komisi akan memasukkannya ke dalam E-Pokir.
Dalam reses kali ini, tidak hanya persoalan fasilitas puskesmas yang dikeluhan masyarakat. Kegiatan reses di Kecamatan Tegineneng dan Negeri Katon pun menyerap beberapa aspirasi masyarakat sekitar seperti, permintaan pembinaan dan bantuan UMKM, insentif marbot, guru ngaji, dan penjaga makam minta ditambah jumlah penerimanya.
Baca Juga: Banyak Usaha Mikro Gulung Tikar, Ini Fokus Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona
"Sebanyak 90 persen permintaan pembangunan dan perbaikan jalan. Nanti diusahakan yang terbaik, dengan membawanya lebih dulu ke rapat. Kemudian dimasukkan ke E-Pokir. Tapi selalu pakai skala prioritas, mana yang lebih bersifat urgent, " kata Lenida.
Berita Terkait
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
Terkini
-
Meriahnya OPPO Run 2024, Ada Hadiah Ratusan Juta dan Diskon dengan Menggunakan BRImo
-
Pilkada 2024: KPU Bandar Lampung Antisipasi Bencana, TPS Rawan di Pulau Pasaran
-
Liburan Berujung Maut: Rombongan PAUD Terseret Ombak di Pantai Ilahan, 1 Bocah Meninggal
-
Lampung Siaga I Jelang Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Beri Catatan Ini
-
Logistik Pilkada Bandar Lampung Aman, Wamendagri: "On the Track!"