Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 19 Maret 2021 | 07:15 WIB
Ilustrasi pernikahan. Seorang wanita mengenakan denda bagi tamu undangan yang tidak hadir di pernikahannya. (pixabay)

SuaraLampung.id - Menggelar pesta pernikahan memakan biaya yang tidak sedikit. Karena itu orang yang ingin merayakan pernikahannya harus merogoh koceknya dalam-dalam. 

Sayangnya masih ada saja orang yang berharap mendapat uang penggantinya dari para undangan. Seperti yang dilakukan wanita satu ini. 

Agar para tamu undangannya hadir, wanita ini membuat aturan sendiri di acara pernikahannya. Bagi tamu undanganyang tidak hadir di acaranya akan dikenakan denda.

Sontak pengantin wanita panen kecaman lantaran meminta tamu untuk membayar denda jika batal hadir. Penyebabnya, ia merasa sudah membayar mahal untuk menikah di tengah pandemi.

Baca Juga: Jeremy Thomas jadi Mak Comblang Pernikahan Rocky Soraya dan Melissa Ginting

 Melansir The Sun, kisah pengantin wanita itu dibagikan di Reddit. Di sana, ia menunjukkan kartu undangan yang dikirimkan.

"Jadi aku membuat kartu kecil untuk ditambahkan dalam undangan kami. Aku tahu ini terdengar tidak sopan atau kasar, tapi Covid-19 dan larangan yang ada telah memaksa kami mengurangi jumlah tamu dan mengatur biaya agar terjangkau."

"Aku tidak merasa bersalah soal ini. Apa ada yang melakukan hal sama sepertiku?" tambahnya.

Pada undangan yang dibagikan, terlihat jika wanita ini menulis bahwa setiap tamu yang diundang adalah orang-orang terpilih.

"Mohon diingat bahwa Anda telah dipilih dengan cinta untuk merayakan acara ini dengan kami."

Baca Juga: Fakta Pernikahan Aa Gym dengan Teh Ninih: Rujuk, Poligami, Lalu Cerai Lagi

"Kami membayar setiap piring, jika Anda adalah RSVP dan tidak hadir, kami meminta denda USD 100 (Rp1,4 juta) dari Anda," tulis keterangan di kartu tersebut.

Sejak dibagikan, unggahan wanita tersebut malah panen kecaman. Bukan hanya terasa memaksa, banyak yang menganggapnya kelewat pelit dalam menyelenggarakan pernikahan.

"Apa yang kau lakukan ini membuat tamu merasa diasingkan," kritik salah satu komentar.

"Jika aku mendapat ini, aku akan mengatakan ya, tidak datang, kemudian tertawa saat ditagih."

"Dia bisa membuat permintaan apa pun yang dia mau. Tapi siapa yang akan menagih utang?"

"Aku paham alasannya, tapi ini sangat norak. Aku akan memikirkan ulang pertemananku dengan orang seperti ini," tambah yang lain.

Load More