SuaraLampung.id - Warga Desa Nibung, Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur tak terima dengan pernyataan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro AKP Andri Gustami.
Warga Desa Nibung mempersoalkan pernyataan Kasat Reskrim Polres Metro AKP Andri Gustami mengenai proses penangkapan tersangka inisial BA di Desa Nibung.
Andri Gustami, dalam jumpa pers pada Jumat (17/3/2021) mengatakan adanya aksi represif pelemparan batu terhadap kendaraan anggota Satreskrim Polres Metro saat operasi penangkapan tersangka pencuri kendaraan bermotor di Desa Nibung.
Hal tersebut sontak membuat warga tersinggung karena pernyataan yang diberikan tidak sesuai fakta di lapangan. Kepala Desa Nibung, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur, Marlin Putra Kurnia menyangkal pernyataan pihak Kepolisian Resor Kota Metro.
Baca Juga: Viral Live Facebook Korban Penusukan di Lampung Timur: Bu Saya Uda Ga Kuat
Marlin mengatakan, dirinya menyayangkan pernyataan pihak Polres Metro perihal penangkapan terhadap BA terduga pelaku pencurian dengan kekerasan pada pekan lalu.
"Pernyataan Kasat Reskrim tentang adanya warga yang melakukan perlawanan hingga melempari mobil aparat dengan batu itu tidak benar," kata Marlin saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (17/3/2021) dilansir dari ANTARA.
Ia menjelaskan, warga Desa Nibung sangat kooperatif dengan pihak kepolisian dan tidak ada perlawanan hingga aksi represif dari warganya.
"Tidak ada perlawanan, apa lagi untuk menghalang-halangi petugas saat proses penangkapan. Justru kami takut karena petugas membawa senjata api dan beberapa kali melakukan tembakan peringatan, bahkan setelah penangkapan," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, Marlin meminta pihak Polres Metro memberikan klarifikasi yang sebenarnya dan meluruskan bahwa kondisi penangkapan tidak seperti yang diberitakan di beberapa media.
Baca Juga: Sering Curi Motor di Jakarta, 3 Warga Lampung Timur Ditangkap
"Hal itu akan berdampak buruk pada desa kami. Selanjutnya, kami minta pihak kepolisian untuk meluruskan kejadian tersebut. Kami memastikan, tidak ada warga yang melakukan perlawanan hingga melempar batu ke mobil petugas, justru warga menutup pintu dikarenakan takut saat polisi coba memasuki rumah tersangka dan sempat terdengar ledakan senjata api," katanya.
Berita Terkait
-
Ditemukan Membusuk di dalam Sumur, Jasad Laki-laki Ditemukan di Lampung Timur
-
Ditangkap di Kalimantan Tengah, Kades Braja Sakti Lampung Timur Sudah Buron 3 Bulan
-
Bela TikTokers Bima, Nikita Mirzani Tantang Gubernur Lampung Arinal Djuanidi Perang
-
Melihat Seberapa Kaya Gubernur Lampung dan Bupati Lampung Timur Buntut Kasus Bima
-
Tewasnya Gajah Jinak di Taman Nasional Way Kambas, Dari Dokter Sampai Kepala Balai Bungkam
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal