SuaraLampung.id - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Lampung sudah melayani donor plasma konvalesen Senin (1/3/2021). Penyintas Covid-19 yang ingin melakukan donor plasma konvalesen bisa datang ke PMI Lampung.
Kepala UTD PMI Lampung dr Aditya M Biomed mengatakan, donor plasma konvalesen bisa membantu pasien positif Covid-19 yang masih dalam perawatan.
"Setelah izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan segala macamnya, akhirnya kita sudah siap melayani masyarakat yang pernah terinfeksi COVID-19 untuk donorkan plasma konvalesen," kata dr Aditya M Biomed, Senin (1/3/2021) dilansir dari Antara.
Ia pun berharap dengan jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Lampung yang cukup banyak, kebutuhan plasma konvalesen untuk pasien dapat tercukupi.
"Karena belakangan ini pasien-pasien COVID-19 yang dirawat banyak yang minta plasma konvalesen," kata dia.
Namun, dia pun mengemukakan bahwa tidak semua penyitas COVID-19 dapat mendonorkan plasma darah konvalesen.
"Yang kita ambil 1:180 titernya dan itu biasanya ada di pasien positif yang menjalani perawatan di rumah sakit dengan minimal sembuhnya dua pekan dan maksimal tiga bulan, kalau orang tanpa gejala itu biasanya titernya rendah," kata dia.
Ia pun menyarankan sebaiknya yang mendonorkan plasma konvalesen juga penyintas COVID-19 berjenis kelamin laki-laki dengan usia maksimal 60 tahun
"Perempuan boleh donorkan plasma konvalesennya, namun mereka belum pernah hamil atau melahirkan dan sedang tidak sakit," kata dia.
Baca Juga: Koalisi Desak Pemerintah Izinkan Jenazah Tokoh OPM Dimakamkan di Papua
Dia pun menginginkan bahwa nantinya bila ada pasien COVID-19 yang membutuhkan plasma konvalesen, pihaknya sudah bisa menyiapkannya tapi itu pun tergantung apakah mantan penderita virus corona mau mendonorkan plasma konvalesennya.
"Tapi kita harap mereka mau karena ini juga bagian dari ikhtiar dalam memutus mata rantai COVID-19 sebab obat dari virus ini belum ada," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa plasma konvalesen ini tidak tidak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sehingga pasien yang menginginkannya dapat mengeluarkan biaya sebesar Rp2.000.000 per kantongnya.
"Nominal ini kan masih jadi masalah dimana-mana karena tidak ditanggung BPJS Kes, sehingga kita ambil harga standar Rp2 juta namun ke depan saya harap plasma konvalesen ini juga ditanggung oleh BPJS Kes," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
Lampung Barat Diterpa Hujan Es dan Angin Kencang, Ini Penjelasan BMKG
-
Jangan Buang Struk Belanja Anda! KFC Hadirkan Bounce Back Super Promo yang Menggiurkan
-
Promo Spesial Akhir September di McDonald's Drive Thru: Beli PaNas 2, Gratis PaNas 1
-
Hari Terakhir Promo Paling Murah Sejagat Alfamart, Buruan Borong Sekarang
-
Katalog Promo Paling Murah Indomaret! Jangan Lewatkan Diskon Spektakuler Kebutuhan Sehari-hari