Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 07 Februari 2021 | 17:32 WIB
Wisatawan tengah menikmati Pantai Minang Rua, Lampung Selatan, Minggu (7/2/2021). [Suara.com/Ahmad Amri]

SuaraLampung.id - Pantai Minang Rua tetap ramai dikunjungi wisatawan meski terdapat banyak pembatasan kegiatan di tengan masa pandemi Covid-19.

Pantauan Suara.com pada Minggu (7/2/2021), pantai yang terletak di Kampung Minang Rua, Desa Kelahi, Bakauheni, Lampung Selatan ini tetap ramai .

Namun wisatawan yang datang baik dari Lampung atau wisatawan dari luar Lampung yang datang tetap diarahkan untuk mematuhi protokol kesehatan.

Zulfan (42) salah satu pengelola Pantai Minang Rua dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengatakan, jumlah pengunjung mengalami penurunan di selama masa pandemi. Namun penurunan kunjungan itu tidak signifikan.

Baca Juga: Bayi 9 Bulan di Bandar Lampung Ditemukan Tewas, Sang Ibu Menghilang

"Iya sedikit berkurang jumlah pengunjungnya dibandingkan dengan sebelum masa pandemi ini" kata Zulfan, Minggu (6/2/2021).

Menurutnyaq, pantai yang dibuka untuk umum sejak lima tahun lalu ini menjadi destinasi favorit wisatawan.

"Dibuka untuk umum, sejak tahun 2016 lalu dan bagi pengunjung yang akan berwisata ke sini hanya dipungut biaya parkir mobil Rp 20 ribu dan sepeda motor Rp10 ribu," jelasnya.

Dia menjelaskan, ada beberapa kelebihan Pantai Minang Rua, di antaranya hamparan pasir putih, tebing untuk berswafoto. Selain itu juga ada lokasi penangkaran penyu yang dikelola oleh Pokdarwis Pantai Minang Rua.

"Pengunjung bebas menikmati keindahan pantai. Hanya saja di bulan Juli hingga Agustus para pengunjung atau wisatawan tidak boleh ke lokasi pantai tempat bertelur penyu," ungkapnya.

Baca Juga: Viral Bocah Penjual Nasi Goreng, Aksinya Racik Pesanan Curi Perhatian

Dia menambahkan, bagi para pengunjung yang akan berwisata ke Pantai Minang Rua bisa mengikuti arah petunjuk dari Bakauheni atau dari Bandar Lampung dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

"Dari pelabuhan Bakauheni, jarak tempuh ke sini kurang lebih satu setengah jam. Para wisatawan bisa mengikuti arah petunjuk di jalan, jalan ke sini bagus jika ramai maka di berlakukan buka tutup, karena jalannya sempit," ujarnya.

Kontributor : Ahmad Amri

Load More