SuaraLampung.id - Pendakwah Gus Miftah angkat bicara soal pernyataan komika Pandji Pragiwaksono yang membandingkan FPI dengan NU dan Muhammadiyah.
Dengan berapi-api dan emosional, Gus Miftah menganggap pernyataan Pandji Pragiwaksono sangat menyakitkan.
Lewat Podcast di YouTube Deddy Corbuzier, Gus Miftah bicara panjang lebar mengenai pernyataan Pandji Pragiwaksono.
Awalnya Deddy Corbuzier mengutip pernyataan Pandji bahwa videonya yang viral itu dipotong-potong dan tidak utuh.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Balas Pernyataan Pandji Soal Muhammadiyah Elitis
"Saya uda nonton full nya dan hasilnya sama bahkan lebih parah menurut saya," ujar Gus Miftah tegas.
Menurut Gus Miftah, dirinya tidak melarang Pandji untuk mencintai atau mendukung FPI.
Pun sebaliknya. Pandji, kata Gus Miftah, tidak bisa melarang dirinya mencintai NU karena itu organisasinya.
"Tapi sama sekali tidak pas ketika dia membandingkan FPI dengan NU. Apalagi katanya NU jauh dengan masyarakat. Ini data dari mana," tanya Gus Miftah dengan nada tinggi.
Menurut Gus Miftah, membandingkan NU dengan FPI sangat tidak pas.
Baca Juga: Diduga Sindir Mbak You, Deddy Corbuzier: Maaf Saya Belum Halu Seperti Itu
Ia mengatakan, NU dan Muhammadiyah adalah organisasi yang sudah lama berdiri di Indonesia.
"Muhammadiyah sudah satu abad lebih. NU hampir satu abad.FPI dari kapan sih," imbuhnya.
Gus Miftah lalu mengutip hasil survei LSI di tahun 2020 mengenai jumlah pengikut ormas Islam di Indonesia.
"Dari 87 persen masyarakat muslim Indonesia, yang menjadi orang NU 49,5 persen, Muhammadiyah 4,5 persen. Sementara FPI cuma 0 koma sekian persen," ujarnya.
Jika bicara mengenai sumbangsih untuk bangsa, Gus Miftah mengatakan, banyak pahlawan nasional dari NU.
NU pernah mengeluarkan Resolusi Jihad di zaman penjajahan. Contoh lain adalah salah satu perumus Pancasila adalah Wahid Hasyim, orang NU.
Pandji juga sempat menyinggung soal FPI yang membantu warga yang ingin masuk sekolah dengan membuat surat.
Karena surat dari FPI itu, ada warga bisa diterima sekolah.
"Bicara pendidikan, NU ribuan sekolah madrasah gratis. Perbandingannya hanya satu surat diterima. Puluhan ribu pesantren di Indonesia itu banyak yang gratis," kata Gus Miftah.
"Pandji bilang ini kiai nya jauh dari masyarakat. kiai NU 24 jam dari urusan dunia sampai urusan kematian beliau urusin," tegas Gus Miftah.
Bagi Gus MIftah, pernyataan seolah-olah menjadi provokatif terhadap kawan-kawan NU.
"Konteksnya ga pas. Ini ga ada apa-apa NU sama FPI. Adem ayem saja. Tahu-tahu dibandingkan dengan cara yang sangat menyakitkan menurut saya," ucapnya.
Gus Miftah juga menyinggung soal FPI yang turun saat terjadi musibah. Menurutnya, NU juga melakukan hal yang sama.
"Soal musibah turun. Ini Martapura banjir, kita menggalang dana untuk disana. Banser turun, Muslimah turun. NU banyak underbow semua turun. Tapi selama ini nama kita ga perlu di publish. Perbandingannya ga layak lah," papar Gus MIftah.
"Saya merasa Pandji itu stand up di tempat yang salah. Ngelucu di waktu dan tempat yang salah. Mbok ya cari bahan lucuan yang lain lah. Ini ga lucu menurut saya," tegasnya lagi.
Menurut Gus Miftah, banyak bahan yang bisa diomongin selain membandingkan FPI dengan NU dan Muhammadiyah.
"Ga usah ngomong NU dan Muhammadiyah. Lu mau ngomong FPI terserah kok ga ada urusan," kata Gus Miftah.
Gus Miftah memberikan solusi untuk Pandji Pragiwaksono.
"Solusinya mas Pandji kalo mau tau NU tanya pada ahlinya jangan berdasarkan komentar dari pak Tamrin. Anda cari bukti yang banyak. Saya sarankan untuk tabayun. saya juga ga bisa menghakimi Pandji. Main-main silaturahmi ke NU atau Muhammadiyah," kata Gus Miftah.
Deddy Corbuzier menyadari Gus Mfitah sangat emosional dalam membahas masalah ini.
"Anda emosi sekali pagi-pagi," celetuk Deddy Corbuzier.
Berita Terkait
-
Gus Miftah Turun Tangan soal Kisruh Nasab Habib, Ingatkan Bahaya Politik Identitas
-
Kiai Said Aqil Bongkar Cawe-cawe Jokowi di Muktamar NU Lampung: Saya Kalah karena Tak Sekuat Gus Dur
-
Najwa Shihab Wawancara Prabowo Subianto, Pandji Pragiwaksono Beri Reaksi Tak Terduga
-
Kata Pandji Pragiwaksono Soal Cibiran Imbas Samakan Kasus Film Snow White dengan Abidzar Al Ghifari
-
Kata Pandji Pragiwaksono soal Najwa Shihab Digosipkan Gabung Rezim
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Komnas HAM Desak Penegakan Hukum yang Adil dalam Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Dua Anak Tewas Tenggelam di Kolam Ponpes di Lampung Timur
-
Perang Dagang AS Untungkan Lampung? Apindo Ungkap Peluang Baru
-
Warung Klasik Beringharjo Makin Dikenal Berkat Adanya Dukungan KUR BRI
-
Tak Dikasih Tahu Pola Kunci HP, Pria di Bandar Lampung Emosi Pukuli Istri Siri Sampai Bonyok