SuaraLampung.id - Saat ini, operasi gabungan darat, laut, dan udara di wilayah perairan Republik Indonesia terus berlangsung dalam upaya pencarian jenazah penumpang serta pesawat komersial Sriwijaya Air SJ 182. Di tengah operasi ini, pada Rabu (13/1/2021), Badan Keamanan Laut Republik Indonesia atau Bakamla RI mendeteksi kehadiran kapal survei China di perairan Selat Sunda.
Dikutip SuaraBanten.id, jaringan SuaraLampung.id, dari BantenNews.co.id, bermula dari informasi yang diberikan Pusat Komando dan Pengendalian Badan Keamanan Laut atau Puskodal Bakamla, terdeteksi research vessel Xiang Yang Hong 03 berbendera China yang sedang berlayar di perairan Selat Sunda. Kapal riset ini melaju dalam kecepatan 10,9 knots dan arah haluan ke barat daya.
Berdasarkan pantauan, kapal ini telah tiga kali mematikan Automatic Identification System (AIS) selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia – I (ALKI-I).
AIS adalah sistem tracking kapal otomatis yang memberikan informasi tentang data lokasi kapal, dalam koordinat posisi, waktu, haluan serta kecepatan untuk kepentingan keselamatan pelayaran.
Tiga kali Xiang Yang Hong 03 mematikan AIS yaitu saat berada di Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan, serta Selat Karimata.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis bagi Kapal yang berlayar di Wilayah Perairan Indonesia tertanggal 20 Februari 2019, setiap kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang berlayar di wilayah perairan Indonesia wajib memasang dan mengaktifkan AIS.
Laksamana Pertama Bakamla Suwito, Direktur Operasi Laut Bakamla yang sedang memimpin tim SAR Bakamla di perairan Pulau Lancang, setelah berkoordinasi dengan komandan SAR gabungan, memerintahkan Letkol Bakamla Anto Hartanto, Komandan KN.Pulau Nipah 321 untuk segera bertolak menuju Selat Sunda mendekati kapal riset itu.
Pada pukul 09.30 WIB, KN Pulau Nipah 321 segera bertolak menuju Selat Sunda. Tiba di Selat Sunda pukul 13.40 WIB, kapal survei China terdeteksi berada pada jarak 40 Nm (Nautical Mile) dengan kecepatan 9 knots dan arah haluan ke selatan. KN Pulau Nipah meningkatkan kecepatan hingga 20 knots untuk mendekati kapal itu.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Kapal Xiang Yang Hong 03 terdeteksi pada jarak 10 Nm dari kapal Bakamla. KN Pulau Nipah 321 membuka komunikasi melalui radio marine band di channel 16 dan mendapat respon dari kapal survei China itu.
Baca Juga: Daftar Nama 12 Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Berhasil Diidentifikasi
Berdasarkan hasil komunikasi dan identifikasi, kapal bertolak dari China menuju Samudera Hindia dan melewati perairan Indonesia menggunakan Hak Lintas Alur Kepulauan sesuai UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea).
Dari keterangan yang diberikan, penyebab tidak terdeteksinya AIS dalam tiga periode waktu disebabkan karena adanya kerusakan pada sistem itu.
Sesuai Permenhub, apabila AIS tidak berfungsi, maka Nahkoda wajib menyampaikan informasi kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) atau Stasiun Vessel Traffic Service (VTS) serta mencatat kejadian pada buku catatan harian (log book) kapal yang nantinya dilaporkan kepada Syahbandar.
Dalam situasi ini, KN Pulau Nipah 321 tidak dapat melaksanakan dokumentasi dan pemeriksaan lebih lanjut dikarenakan cuaca buruk. KN Pulau Nipah 321 terus membayangi kapal survei china hingga keluar dari ZEEI.
Sekitar pukul 21.00 WIB, setelah diamati kapal sasaran telah keluar dari ZEEI, KN Pulau Nipah 321 putar arah kembali ke daerah Operasi SAR.
Kamis pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB KN Pulau Nipah 321 tiba di daerah SAR dan bergabung kembali dengan tim SAR Gabungan Pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Berita Terkait
-
Operasi Dramatis Peyelamatan Penumpang KM Barcelona dari Kobaran Api, Bakamla Kerahkan KN Gajah Laut
-
Berkeliaran di Natuna Utara Diduga Curi Ikan, 2 Kapal Berbendera Vietnam Berakhir Kayak Gini
-
Bakamla Evakuasi 12 ABK Kapal Motor Mutiara Ferindo 2 yang Terbakar di Perairan Banten
-
Merak Siaga! Kepala BMKG Turun Tangan Imbau Masyarakat Ihwal Angin Kencang
-
Ikut Kena Pangkas Anggaran, Bakamla Ngeluh Tak Bisa Beli Speedboat: Tak Cukup Duitnya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Subsidi Rp300 Juta, Pemkot Bandar Lampung Gelar Pasar Murah
-
Demi Judi Slot, Pria di Pringsewu Gelapkan Motor Teman Sendiri
-
Gebrakan Itera! BRT Canggih Rute Kampus-MBK Diluncurkan dengan WiFi Gratis dan AI
-
Pencuri Belasan Juta Rupiah di Way Urang Diringkus Polisi Kurang dari 2 Hari
-
Info Loker: Program Magang Bakti BCA Memanggil Generasi Muda di Bandar Lampung