SuaraLampung.id - Eks Sekretaris Umum FPI, Munarman memiliki rekening pribadi bukan di bank syariah.
Munarman malah memilih bank BUMN sebagai tempat menyimpan uangnya. Bank yang dipilihnya adalah BNI.
Hal tersebut sempat menimbulkan pertanyaan lantaran adanya ketidaksesuaian pernyataan Munarman dengan realita yang ada.
Munarman mengaku ogah menyimpan uang di bank karena riba. Namun, ia memiliki rekening atas nama pribadi yang belakangan diblokir oleh PPATK.
Baca Juga: Pembobol Bank BNI Maria Lumowa Didakwa Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun
Dikutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Rabu (13/1/2021), saat Munarman menjadi bintang tamu di tayangan Blak-blakan Detik.com, Munarman mengakui rekening atas nama pribadinya telah ikut diblokir.
"Itu rekening pribadi saya, ada uang pensiun almarhum bapak dan ibu yang sakit, ada uang sumbangan dari saudara kandung disimpannya disitu kegunaannya untuk sewaktu-waktu berobat ibu," kata Munarman.
Sang pembawa acara sempat sempat terkejut saat mengetahui bank yang digunakan oleh Munarman merupakan BNI milik BUMN.
"Oh BNI? Nasionalis juga ya," kata pembawa acara.
"Sepertinya begitu. Itu saya pribadi ya. Kalau FPI pakai Bank Syariah Mandiri," jawab Munarman sambil tertawa.
Baca Juga: Kapitalisasi Tembus Rp 590,83 T, Saham BBRI Catatkan Rekor All Time High
Munarman juga sempat disinggung mengenai alasannya tak menggunakan bank syariah. Ia mengaku memilih BNI karena faktor kemudahan.
"Kenapa saya (pakai) BNI karena kemudahan saja, dekat rumah ada bank BNI. Kebetulan ibu saya yang sakit tinggal sama saya jadi ya sudah faktor kemudahan saja," tuturnya.
"Belum kaffah berarti muslimnya," ujar pembawa acara.
Mendapatkan respons seperti itu, Munarman menegaskan ia tak memiliki rekening pribadi karena tak mau terlibat riba atau bunga perbankan.
Ia berdalih rekening atas namanya yang diblokir tersebut merupakan rekening yang dikelola bersama oleh keluarga demi kepentingan berobat sang ibunda yang kini berusia 80 tahun dan sedang terbaring sakit.
"Saya sendiri secara pribadi sebenarnya tidak punya rekening, saya tidak menggunakan perbankan karena memang saya tak mau lagi terlibat dalam hal-hal yang sifatnya riba, bunga, begitu ya. Jadi rekening itu memang lebih kepada (tempat) penampungan uang," ungkapnya.
Munarman menjelaskan, rekening tersebut dikelola oleh adik-adiknya. Namun, rekening tersebut menggunakan nama Munarman karena rasa kepercayaan kepadanya.
"Itu bukan saya yang mengelola. Itu adik-adik saja juga, dia yang pegang buku-bukunya, tapi atas nama saya karena mereka percaya saya. Kira-kira begitu. Jadi normal-normal saja," tuturnya.
Dicurigai Terorisme dan Pencucian Uang
Sebanyak 59 rekening milik Front Pembela Islam (FPI) diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK. Alasannya, PPATK curiga jika rekening itu terkait dengan aktivitas kejahatan terorisme dan pencucian uang.
Selain itu, tujuh rekening milik anak-anak Rizieq juga ikut diblokir sementara untuk dianalisis lebih lanjut.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) dan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, PPATK memiliki kewenangan untuk memblokir rekening bank.
Upaya penghentian sementara transaksi keuangan yang dilakukan oleh PPATK akan ditindaklanjuti dengan penyampaian hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik untuk dapat ditindaklanjuti dengan proses penegakan hukum oleh aparat penegak hukum yang berwenang.
Berita Terkait
-
Rayakan HUT ke-129, BRI Tawarkan Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
BTN Salurkan Kredit dan Pembiayaan Rp 356,1 Triliun Hingga Q3 2024
-
Permintaan Uang Kertas Bergambar Jokowi Meningkat, Netizen Malah Nyinyir: Rupiah Makin Gak Bernilai
-
Bank Raya Borong 2 Award GCG Bergengsi, Buktikan Tata Kelola Perusahaan yang Semakin Transparan dan Akuntabel
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
Siaga 24 Jam! 440 Polisi Amankan Penghitungan Suara Tingkat PPK di Bandar Lampung
-
Tragis! Pelajar SMK Tewas Tertabrak Minibus di Pringsewu
-
KUR Lampung Capai Rp7,9 Triliun, 3 Daerah Ini Terbesar!
-
Kebangkitan Lada Hitam Lampung: 63 Kontainer Diekspor ke Vietnam
-
NU Lampung Serukan Persatuan Pasca Pilkada 2024: Jangan Terprovokasi!