Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 11 Januari 2021 | 21:03 WIB
Salah satu adegan serial animasi Nussa [YouTube]

SuaraLampung.id - Film animasi Islami Nussa menjadi trending topic di Twtiter, Senin (11/1/2021) malam.

Gara-garanya ada yang menganggap film Nussa adalah bagian dari propaganda ekstremis.

Denny Siregar misalnya. Ia menganggap film Nussa dibidani oleh Ustaz Felix Siauw, yang dianggap bagian dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

Lewat akun Twitter nya, Denny Siregar mempertanyakan hal ini ke produser Film Nussa, Angga Dwimas Sasongko

"Mas @anggasasongko apa gak paham ya, kalau pilem Nusa ini yg bidani Felix Siaw ? Liat aja bajunya si Nusa, emang anak muslim Indonesia bajunya model gurun pasir gitu ? Setau saya, dr dulu kita sarungan deh. Hati2 mas, jangan jd jembatan propaganda mrk.." kicau Denny Siregar.  

Cuitan Denny Siregar soal film Nussa (twitter.com/Dennysiregar7)

Denny Siregar malah menyarankan agar Angga Dwimas Sasongko meniru film Upin Upin yang tidak menonjolkan identitas agama tertentu.

"Mas @anggasasongkokenapa ga tiru Upin Ipin ? Mrk tdk bicara agama, mrk tdk berpakaian agama kecuali pas hari besar saja. Tokoh2nya beragam dr ras melayu, china smp india. Ada usaha keras utk menyatukan ras2 di Malaysia.. Bukannya malah besarkan film eksklusif binaan HTI..," kicau Denny. 

Menurut Denny Siregar, masih banyak orang yang belum paham propaganda HTI yang halus namun merusak. 

"Masih banyak org yg tdk paham bahaya propaganda HTI yg halus tapi sgt merusak itu. Itulah kenapa di banyak negara, Hizbut Thahrir lah yg banyak dilarang. Mereka licin dan licik spt ular. Dan mrk sgt kuasai cara2 cuci otak dg memanipulasi pikiran awam, shg ga sadar jd alat tujuan," tulis Denny. 

Mendapat mention dari Denny Siregar, Angga Dwimas Sasongko memberi jawaban. 

Menurut dia, proses kreatif dan produksi Film Nussa tidak ada keterlibatan pemuka agama sebagaimana dituduhkan Denny Siregar.

"Mas Denny, pada proses kreatif dan produksi tidak ada keterlibatan pemuka agama. Cerita dan skenario film ini digarap Skriptura, divisi IP Development Visinema Group. Produksi animasinya oleh The Little Giantz dan distribusi & promosinya oleh Visinema Pictures," cuit Angga Dwimas Sasongko.

Angga Dwimas Sasongko justru bingung mengapa Film Nussa dikaitkan dengan sosok Ustaz Felix Siauw. 

"Yang saya gak paham cerita bahwa Felix Siauw ada di balik film Nussa itu dari mana? Produsernya isteri saya, @anggiakharisma. Penulis skenarionya 2 penulis saya di Visinema. Pendanaan juga dari Visinema dan The Little Giantz," beber Angga Dwimas Sasongko.

Menurut Angga Dwimas Sasongko, mungkin saja Felix Siauw berteman dengan kru yang ikut dalam produksi Film Nussa.

Namun, kata dia, bukan berarti Felix Siauw bisa mengintervensi pekerjaan mereka.

"Bahwa Felix Siauw mungkin berteman dgn bbrp kawan yang ikut membuat Nussa, bukan berarti Felix Siauw mengintervensi pekerjaan kami. Visinema sudah 12 tahun bikin film. Saya ga butuh pembelaan lebih jauh. Film2 kami secara historis memberikan gambaran visi dan independensi kami," tulis Angga Dwimas Sasongko.

Menurut Angga Dwimas Sasongko, tuduhan Denny Siregar bahwa Film Nussa adalah bagian dari satu kelompok tertentu, tidak benar dan menyesatkan. 

"Tapi saya menghargai bila maksud ini adalah mengingatkan. Hanya saya menuduh dan mengkaitkan Nussa dengan satu kelompok sangat menyesatkan. Nussa dikerjakan banyak orang; dr berbagai suku dan ras, dan dr berbagai pemeluk agama. #NussaUntukSemua deh pokoknya," cuitnya.

Perdebatan soal Film Nussa ini mendapat reaksi dari warganet. 

@imanlagi : Gue beneran udah nonton SEMUA episode-nya Nussa yang udah tayang. Bahkan ada yg 2-3 kali. SEMUA. Ngga ada 1 pun yg mengarah ke ekstrimis, fanatis, atau politis. Dan bikin anak gue umur 2.5 tahun ngga mau makan kalau belum doa.

@ditamoechtarr :U pengennya si Nussa pake baju apaan? Kemeja kotak-kotak?

@Muliadi_011 : Fanatik buta apa2 disangkutkan sama politik, kapan lagi ada kartun yg mendidik dan berkualitas tinggi kayak Nussa ini. Atau mungkin belum dapat kursi komisaris jadinya masih semangat serang sana sini

Load More