SuaraLampung.id - Warganet mempertanyakan dimana keberadaan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat ada penemuan drone kapal selam milik China di sekitar Pulau Selayar, Sulawesi Selatan.
Tagar Menhan pun trending topic di Twitter terkait penemuan drone kapal selam milik China ini.
Para warganet rata-rata mempertanyakan dimana keberadaan Menhan Prabowo.
Warganet juga menyayangkan mengapa Indonesia bisa kecolongan dengan masuknya drone kapal selam asing di perairan Indonesia.
@zarnaout45: Menhan pakek anggaran besar masih masih kecolongan. lah nelayan cuma modal jala ikan dan perahu kecil doang, bisa nangkap dron. Itu gmn ceritanya"
@rachmaniaputri: Ada yang Tau menhan kita dmn saat ada kasus 1. Natuna 2. pembubaran FPI 3. Ditemukannya drone di bawah laut yg entah dr negara mana. Berita terakhir yg gw dgr pembelian alutsista dr France
@muhamad_safii_: seharusnya menanam ketela di laut aja ya Pak Menhan biar nanti punya drone ning nyereti
Hingga kini belum ada tanggapan dari Menhan Prabowo mengenai penemuan drone kapal selam ini.
Penemuan drone kapal selam ini menurut politikus Partai Demokrat Roy Suryo, pemerintah seharusnya bertindak responsif alias menanggapi dengan cepat adanya pengintaian di wilayah kedaulatan NKRI ini.
Baca Juga: Drone Pengintai Milik China Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Tanggap
Dalam keterangan tertulis, Roy Suryo menyeret beberapa nama yang dinilai semestinya tanggap terhadap kasus drone kapal selam yang difungsikan untuk mengintai tersebut.
Beberapa nama di antaranya, ada Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Presiden Joko Widodo.
Roy Suryo menyayangkan sejumlah pihak yang seharusnya responsif malah tak update terkait masalah kedaulatan Bangsa Indonesia ini.
Bahkan dia pun menyindir Presiden Jokowi yang dalam kicauan terakhirnya di Twitter justru membicarakan soal rencana Tuhan.
“Ini screenshot dari akun-akun Twitter pemerintah selaku pihak-pihak yang semestinya langsung tanggap atau responsif terhadap drone bawah laut tersebut,” kata Roy Suryo di akun Twitter pribadinya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Minggu (3/1/2021).
“Silakan dibaca sendiri, ada yang sedang bertutur soal rencana Tuhan, menyambut Tahun Baru 2021, namun ada yang tidak update akunnya semenjak 17 Agustus 2020 lalu,” sambung Roy.
Adapun kicauan dalam akun Twitter pribadi Jokowi yang dimaksud Roy Suryo berbunyi, “Manusia boleh berencana, tapi Tuhan jualah penentunya. Seperti tahun kemarin, pandemi membuat begitu banyak rencana yang tertinggal, impian yang tak menjadi nyata, dan keinginan yang tak terwujudkan. Mari memasuki tahun 2021 ini dengan rencana, langkah, dan semangat yang baru”.
Selain Presiden Jokowi, dia juga menyertakan tangkapan layar akun Twitter lainnya milik Menhan Prabowo dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Penjelasan teknis
Dalam kicauan lainnya, dia menjelaskan secara teknis tentang drone air yang ditemukan di Laut China tersebut.
“Secara teknis, Drone Laut China yang berlabel ‘Shenyang Institute of Automation Chinese Academic of Sciences’ ini memang belum termasuk kategori USSV (Unmanned Sub-Surface Vehicle) yang sudah dipersenjatai meski sudah malfunction (rusak) semenjak dilaunch bulan November 2017 atau tiga tahun lalu),” jelas Roy Suryo.
Selain jenis drone kapal selam yang beroperasi di bawah laut ini, ada pula drone lain yang dioperasikan di udara dan mengapung di atas permukaan air.
Lantas dengan adanya peralatan pengintai canggih seperti ini, dia pun mempertanyakan ketegasan pihak pemerintah yang terus abai dan kerap dibobol.
“Secara jenis, selain UUV yang beroperasi di dalam laut seperti yang barusan ditemukan buatan China ini, ada juga UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melayang di udara dan USV (Umanned Surface Vehicle) yang mengapung di permukaan laut. Apakah kita hanya bisa bersikap abai dan kebobolan terus?,” ujarnya.
Sudah tiga kali
Berdasarkan catatan, kata Roy Suryo sejauh ini sudah ada tiga kali kasus terkait drone milik negara asing yang dengan bebas malang melintang di wilayah kedaulatan NKRI.
Oleh sebabnya dia meminta agar pemerintah dengan tegas menanggapi adanya permasalahan dan ancaman kedaulatan yang terbilang serius ini.
“Ini sudah ancaman serius, drone bawah Laut, UUV (Unmanned underwater vehicle) Chinese Sea Wing (Haiyi) di Perairan Selayar, Sulsel harus disikapi tegas Pemerintah. Dalam catatan saya, sudah tiga kali: 2019 di Pulau dekat Laut Cina Selatan & Januari 2020 di Jawa Timur,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pesisir Barat Diterjang Banjir: 90 Rumah Terendam, Ketinggian Air Hingga 3 Meter
-
6 Kecamatan di Pesisir Barat Terendam Banjir Setinggi 3 Meter, Tak Ada Korban Jiwa
-
Skandal MBG Sukabumi: Diskes Balam Temukan Fakta Mengejutkan Penyebab Ratusan Siswa Keracunan
-
Mantan Kadis PUPR Lampung Timur Meninggal di Rutan: Kronologi Sebelum Ajal Menjemput
-
Polda Lampung Tindak 172 Akun Medsos Pemicu Provokasi dan Hujatan