SuaraLampung.id - Masa kecilmu pasti pernah bermain petak umpet. Permainan yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih ini biasa dimainkan oleh ana-anak, dan ternyata sangat populer di seluruh dunia. Konon, permainan petak umpet tampaknya sudah ada sejak abad ke-2. di mana seorang penulis Yunani, Julius Pollux, menyebut sebuah permainan podidraskinda yang mirip dengan permainan petak umpet yang kita kenal sekarang.
Di zaman modern ini, permainan petak umpet memiliki nama yang berbeda-beda di berbagai negara. Di Yunani, misalnya, permainan petak umpet disebut kryfto. Di Inggris, permainan ini dikenal sebagai hide and seek, dimainkan oleh anak-anak sambil menggunakan penutup mata.
Sementara itu di Spanyol, permainan ini disebut el escondite. Di Prancis disebut jeu de cache-cache, di Israel disebut machboim, di Korea Selatan disebut sumbaggoggil, dan di Rumania disebut de-av-ati ascunselea. Permainan petak umpet juga dikenal di seluruh Amerika Selatan dan Amerika Tengah dengan nama tuja (Bolivia), escondidas (Ekuador dan Chili), dan cucumbè (Honduras dan El Salvador).
Berdasarkan versi Nigeria, petak umpet disebut oro. Permainan ini dimainkan dengan cara pencari berdiri di tengah lingkaran besar yang telah digambar di pasir dan menyuruh pemain lain untuk bersembunyi. Pencari kemudian melangkah keluar dari melingkari, menemukan, dan kemudian mengejar anak-anak lain, yang harus lari ke dalam lingkaran agar aman.
Baca Juga: Peraturan Permainan Bola Kasti, Simak Cara Main dan Manfaatnya
Hingga saat ini, mainan petak umpet masih populer keberadaannya. Di Indonesia sendiri masih terdapat anak-anak yang memainkan permainan ini, di mana anak yang jaga diharuskan menghitung sampai 100 sambil menutup mata sebelum kemudian mencari anak-anak lain yang bersembunyi. (Fajar Ramadhan)
Berita Terkait
-
Kenalan Dengan Komunitas Traditional Games Returns: Ajak Anak Lestarikan Mainan Tradisional
-
9 Film Indonesia Tayang di Netflix April 2025, Ada Genre Horor Hingga Drama
-
Elden Ring Nightreign: Masih Soulslike atau Sudah Kehilangan Jiwanya?
-
Review HexaGo - Sorting Journey, Game Uji Strategi untuk Mengasah Otak
-
Review Screwdom 3D, Game Puzzle Berbentuk Baut yang Unik
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
Terkini
-
BRI Bantu UMKM Tien Cakes and Cookies Tembus Pasar Lebih Luas
-
Kecelakaan Maut di Lampung Tengah: Avanza Tabrak Motor, Pelajar Tewas
-
Bulog Lampung Buka Pintu untuk Gabah Petani Terdampak Bencana! Ini Syaratnya
-
Tambang Galian C Jadi Biang Kerok Banjir di Sukabumi, Wali Kota Eva Dwiana Angkat Bicara
-
Komnas HAM Desak Penegakan Hukum yang Adil dalam Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan