Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa
Sabtu, 26 Desember 2020 | 14:27 WIB
Ilustrasi onigiri. (Elements Envato)

SuaraLampung.id - Tak usah jauh-jauh ke Jepang jika ingin menyantap onigiri. Di berbagai minimarket populer di Indonesia, Anda bisa dengan mudah menemukan onigiri, nasi kepal berbentuk segitiga berbalut nori, dengan berbagai isian di dalamnya. Dengan porsi sekitar sekepalan tangan orang dewasa, onigiri cocok disantap sebagai pengganjal perut saat Anda tidak begitu lapar.

Meski di sini hanya dianggap sebagai 'camilan' berat, onigiri di Jepang sangatlah populer dan menjadi salah satu hidangan penting dalam masakan Jepang. Buat Anda yang penasaran, simak 9 fakta onigiri berikut ini, seperti dilansir dari Tsunagu Japan.

1. Onigiri adalah bola-bola nasi
Nigiri dalam kata onigiri berarti 'memegang dengan kuat. Ini berasal dari tata cara membuat onigiri, yaitu dengan memegang dan menahan nasi dengan kuat untuk membentuknya. Meski terjemahan dari onigiri adalah bola nasi, namun bentuk onigiri tidak selalu bulat. Definisi onigiri adalah 'segenggam nasi yang dibentuk kuat menjadi bentuk yang praktis.'

2. Orang Jepang menyantap onigiri sebagai lauk ataupun makanan utama
Onigiri ada di setiap toko serba ada, minimarket, atau supermarket. Onigiri ada di bekal makan siang sekolah untuk anak-anak. Bahkan, beberapa restoran memiliki onigiri di menunya. Karena onigiri terbuat dari nasi, maka onigiri bisa dijadikan sebagai lauk ataupun makanan utama.

Baca Juga: Rindu Makanan Jepang? Yakinikyu All You Can Eat Bisa Jadi Pilihan

3. Ada beragam bentuk onigiri
Selain bentuk segitiga seperti yang banyak dijual di sini, onigiri punya banyak bentuk lainnya, termasuk bulat dan pipih.

4. Ragam isian onigiri
Isi onigiri yang sangat standar adalah umeboshi (acar plum), atau tsukudani (sejenis makanan yang direbus dengan kecap). Tapi, Anda bisa memasukkan apapun yang Anda suka ke dalam onigiri, sehingga ada banyak variasi pada onigiri. Isian onigiri ini tak hanya ditempatkan di dalam onigiri, lho, tapi juga bisa di atas onigiri.

5. Ada banyak cara untuk membungkus onigiri
Onigiri ternyata tak selalu harus dibungkus dengan lembaran rumput laut kering. Membungkusnya dengan rumput laut adalah opsional, tetapi sangat disarankan. Karena tanpa rumput laut, tangan Anda akan lengket ketika memegangnya.

Seringkali, rumput laut kering membungkus bagian bawah onigiri, sehingga Anda bisa memegang onigiri dengan mantap. Tapi, ada juga yang membungkus seluruh onigiri dengan rumput laut kering. Beberapa bahkan meletakkan rumput laut hanya untuk tujuan dekoratif.

6. Nasi yang digunakan tidak selalu nasi putih
Bisa berupa nasi goreng, nasi putih campur bumbu, nasi merah, ataupun takikomi gohan - yaitu nasi putih yang dimasak dengan berbagai lauk seperti ayam, kacang polong, jamur dan sebagainya.

Baca Juga: Bento hingga Ramen, Es Krim di Tempat Ini Bentuknya Mirip Makanan Jepang

7. Dijual di mana-mana
Berbagai minimarket dan toko serba ada di Jepang menjual onigiri di rak bagian makanan ringan, bersama dengan sandwich dan salad. Onigiri yang dijual di minimarket dan toko serba ada ini biasanya berbentuk segitiga dan dibungkus rumput laut kering. Isinya bervariasi. Di luar umeboshi dan tsukudani standar, yang pasti ada adalah tuna mayones, tuna goreng, kimchi, ayam goreng, dan sebagainya.

8. Membuka onigiri yang dijual di toserba mungkin sedikit rumit pada awalnya
Anda mungkin kerap kesulitan ketika membuka bungkus onigiri yang dibeli di minimarket. Tapi, orang Jepang pun merasakan hal yang sama ketika mereka membeli onigiri di supermarket. Cara membungkus onigiri yang rumit itu bukan tanpa alasan. Rumput laut kering pada onigiri yang dijual di minimarket tidak menyentuh nasi saat belum dibuka. Rumput laut ini baru akan menyentuh nasi ketika Anda telah melepas semua bungkus plastiknya. Dengan cara ini, Anda selalu bisa menikmati renyahnya rumput laut kering!

9. Ada toko yang khusus menjual onigiri
Di Jepang, toko ini disebut Omusubi no Gonbee. Onigiri mereka sedikit lebih besar daripada onigiri di minimarket. Harganya murah, mulai dari onigiri asin seharga 100 yen atau Rp 13.000.

Load More