Karmanto juga menambahkan bahwa memang warga tidak meminta untuk jalan kelurahan yang dirusak itu untuk diperbaiki beberapa waktu lalu. Memang waktu itu sedang ada proyek pengaspalan namun tidak seluruhnya.
Namun atas inisiatif sendiri, calon lurah yang bersangkutan selaku kontraktor juga waktu itu membantu untuk menambah sedikit pengaspalan jalan tersebut. Saat itu si calon lurah juga seolah menitipkan pesan bahwa akan maju lurah dalam beberapa waktu ke depan.
"Dia bantu nambah aspal jalan itu memang, tapi terus dia sempat bilang kalau besok mau maju lurah dan meminta bantuan intinya. Minta disampaikan kepada masyarakat ya saya sampaikan tapi kami tidak ada semacam MOU atau perjanjian apapun, saya ndak berani. Lha yang namanya pemilihan umum itu masyarakat juga udah pinter," terangnya.
Padahal waktu calon yang bersangkutan ini meminta bantuan tersebut kata Karmanto, belum ada calon lain yang ternyata sekarang malah terpilih untuk menjadi lurah. Proyek jalan kelurahan yang dirusak itu sendiri pengerjaannya jauh sebelum pandemi Covid-19 atau sekitar awal tahun 2019.
Baca Juga: Palsukan Surat Izin Balap Sepeda, Warga Sleman Berurusan dengan Polisi
Sementara itu salah satu warga yang menjadi saksi dalam kejadian perusakan tersebut, Widodo (35), menerangkan bahwa kemarin Selasa (22/12/2020) sekitar pukul 07.15 pagi, calon lurah tersebut datang dengan ditemani satu orang. Tidak langsung merusak, dua orang tersebut membawa meteran dan mulai mengukur jalanan yang akhirnya dirusak itu.
"Awalnya saya kira mau melebarkan drainase air itu saja. Ternyata terus malah disusul mobil pick up dengan 10 orang di sana. Lalu mereka langsung merusak jalan itu," jelas Widodo.
Walaupun sempat mengundang perhatian dari warga setempat namun aksi perusakan itu berlangsung cepat. Warga yang mayoritas saat aksi ibu-ibu tidak berani menghentikan aksi tersebut.
"Sebelumnya calon lurah itu sempat bilang ke saya intinya kalau dia kecewa karena kalah dalam pemilihan lurah. Nadanya sudah tinggi waktu itu. Kalau perusakannya cepet banget itu, kurang lebih 15 menit sudah langsung bubar," terangnya.
Menurut Widodo, aksi tersebut tidak sepantasnya untuk dilakukan oleh siapapun apalagi oleh calon lurah. Mengingat jalan kelurah yang dirusak itu nanti bisa mengganggu aktivitas warga setempat.
Baca Juga: Pemain PSS Sleman Irkham Mila Tak Sabar Digojlok Shin Tae-yong
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
Terkini
-
Daftar Link DANA Kaget Aktif, Begini Cara Klaim Saldo Gratis yang Aman dari Penipuan!
-
Ekspor Ambruk, Ekonomi Lokal Jadi Benteng Utama Dunia Usaha
-
Dompet Digitalmu Kosong? Coba Cek 5 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Berkat KUR BRI, Perempuan Pengusaha Ini Sukses Pasarkan Olahan Pangan Rendah Kolesterol
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini Senilai Rp450 Ribu, Segera Serbu!