Waspada Gelombang 4 Meter, Tiket Penyeberangan Bakauheni-Merak Dibatasi

melakukan pembatasan tiket untuk penumpang

Wakos Reza Gautama
Kamis, 05 Desember 2024 | 18:41 WIB
Waspada Gelombang 4 Meter, Tiket Penyeberangan Bakauheni-Merak Dibatasi
ASDP membatasi tiket penumpang penyeberangan Bakauheni-Merak karena gelombang tinggi. [ANTARA]

SuaraLampung.id - PT ASDP Indonesia Ferry memutuskan untuk membatasi penjualan tiket kapal penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Langkah ini diambil ASDP dalam menyikapi cuaca buruk yang melanda Pelabuhan Bakauheni dalam beberapa hari terakhir.

Pembatasan tiket ini menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik untuk menghindari penumpukan kendaraan yang tertahan akibat kondisi cuaca ekstrem.

Umi Fadillah Astutik mengungkapkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PT ASDP untuk mengatur pemberangkatan penumpang dan mengurangi kepadatan di pelabuhan.

Baca Juga:Evakuasi Pohon Tumbang di Tol Bakauheni, Lalu Lintas Sempat Macet

“Sejak kemarin, kami sudah melakukan pembatasan tiket untuk penumpang. Langkah ini juga untuk mengatasi penumpukan kendaraan yang tidak dapat berangkat karena cuaca buruk,” ujar Umi.

Menurut Umi, pembatasan tiket ini juga setelah adanya warning dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung atas kondisi cuaca ekstrim yang bakal terjadi hingga 7 Desember 2024.

"BMKG menyatakan cuaca ekstrem akan terjadi hingga 7 Desember 2024, bahkan bisa lebih. Ini juga salah satu pertimbangan untuk menghindari penumpukan kendaraan di area Pelabuhan Bakauheni di tengah cuaca ekstrem yang terjadi," jelasnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung mengeluarkan peringatan terkait cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di perairan Lampung hingga 7 Desember 2024.

Dampak terburuk imbas cuaca ekstrim ini akan terjadinya gelombang setinggi 4 meter di perairan Lampung.

Baca Juga:Waspada Gelombang Tinggi di Pelabuhan Bakauheni, Polisi Sarankan Ini ke Masyarakat

Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono mengatakan dampak cuaca ekstrem akan dirasakan di wilayah penyeberangan Bakauheni-Merak.

Perubahan cuaca kata Tarjono, disebabkan oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di Laut Natuna dan Samudra Hindia Barat Daya Banten, yang memicu pengangkatan massa udara.

Ini memperbesar peluang terbentuknya awan hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat menyebabkan gelombang tinggi.

Menurut Tarjono, ketinggian gelombang berpotensi mencapai 4 meter akibat kecepatan angin yang diperkirakan mencapai 35 Knot.

“Di beberapa wilayah, ketinggian gelombang bervariasi. Di perairan Teluk Lampung bagian utara, selatan, dan timur laut bagian selatan, ketinggian gelombang bisa mencapai 2,5 meter,” jelasnya.

“Untuk perairan Barat Lampung dan Selat Sunda bagian Barat Lampung, gelombang bisa mencapai 4 meter, karena kecepatan angin yang diprediksi mencapai 35 knot,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini