Sehari Terjadi 8 Kebakaran di Bandar Lampung pada Bulan Oktober

kebakaran yang terjadi 90 persennya adalah lahan.

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 03 November 2023 | 14:01 WIB
Sehari Terjadi 8 Kebakaran di Bandar Lampung pada Bulan Oktober
Ilustrasi kebakaran lahan. Pada bulan Oktober 2023, di Bandar Lampung terjadi 200 kejadian kebakaran. [Dok Polres Pringsewu]

SuaraLampung.id - Musim kemarau berkepanjangan membuat Kota Bandar Lampung rentan terhadap kebakaran. Dalam satu bulan terakhir saja, sudah terjadi 200 lebih kejadian kebakaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Anthoni Irawan mengatakan, kebakaran yang terjadi 90 persennya adalah lahan.

Jika diambil rata-rata per hari, kata Anthoni, maka dalam satu hari terjadi 7 sampai 8 kejadian kebakaran di Bandar Lampung. Peristiwa kebakaran ini ujar dia, terjadi merata di setiap kecamatan.

Anthoni mengatakan, kendala yang dihadapi petugas Damkar dalam memadamkan api adalah akses menuju lokasi kebakaran lahan.

Baca Juga:Kebakaran Landa Toko Material di Cilandak, 22 Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan

Menurut dia, kebanyakan medan yang dilalui untuk menuju lokasi kebakaran lahan tidak bisa dilalui mobil pemadam kebakaran. Ini membuat petugas memadamkan api secara manual menggunakan alat penyemprotan.

"Ketika kejadian terjadi di daerah perbukitan, personel melakukan pemadaman menggunakan alat penyemprotan," ujarnya dikutip dari Saibumi.com--jaringan Suara.com.

Terkadang kata Anthoni, akses menuju lokasi kebakaran rumah juga cukup sulit dilewati mobil pemadam kebakaran karena berada di dalam perkampungan seperti yang terjadi di Panjang beberapa waktu lalu.

"Akses kendaraan yang tidak bisa dilewati kendaraan damkar itu sekitar 400 meter yang mengharuskan kita menyambung selang dan itu memakan waktu," kata dia.

Anthoni mengungkapkan terkadang masyarakat yang berkumpul di lokasi kebakaran juga menghambat laju tim damkar untuk melakukan pemadaman.

Baca Juga:PLN Indonesia Power Kerahkan Personel Hingga Peralatan Untuk Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan

"Kemudian masyarakat juga terkadang menghalangi akses kendaraan damkar dengan parkir motornya dan berkerumun ini menghambat respon time kita menuju lokasi kebakaran," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak