Saat Jepang menjajah Indonesia, Sabarudin masuk dalam tentara Pembela Tanah Air (Peta). Sabarudin mendapat pelatihan milter di Bogor.
Setelah ikut pelatihan militer inilah, perangai Sabarudin berubah. Dia yang tadinya pemalu dan penakut berubah menjadi lelaki pemberani yang brutal dan kejam.
Sayangnya, keberanian Sabarudin ini tidak ia tujukan kepada pasukan penjajah. Sabarudin justru garang terhadap rekan seperjuanganya di TNI dan kepada masyarakat.
Baca Juga:Festifal Wakare: Perlawanan Kultural dan Tonggak Sejarah Warga Majalengka