SuaraLampung.id - Kondisi jalan alternatif penghubung Kecamatan Palas dan Sragi di Desa Suka Randeg, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, rusak.
Hampir seluruh badan jalan penuh lubang, bergelombang, dan sudah tidak beraspal lagi. Warga yang melintas harus ekstra hati hati karena sering terjadi kecelakaan.
Salah seorang pengendara roda dua yang sering melintas Soleh mengatakan, kondisi jalan yang sudah tidak baik, mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan.
"Ya kondisi jalan ini sangat tidak baik pak merugikan bagi masyarakat yang melintas sebab banyak terjadi kecelakaan akibat jalan yang rusak ini," kata Soleh, di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Jalan tersebut merupakan jalur penghubung antar Kecamatan Palas dan Sragi, selain itu satu satunya aksen menuju Kantor Camat Sragi.
Seorang sopir truk yang sering membawa hasil bumi Supriono berharap, jalan segera diperbaiki sebab banyak mobil yang membawa hasil bumi mengalami kerusakan akibat jalan yang berlubang cukup dalam.
"Harapan nya tolong lah diperbaiki jalan nya sebab banyak mobil muatan hasil panen yang patah as roda akibat jalan yang bergelombang dan berlubang dan hampir tak beraspal lagi," kata Supriono.
Menurutnya, apabila musim panen, warga terpaksa membawa padi dengan cara dipikul atau menggunakan jasa ojek, akibatnya harga hasil bumi menjadi murah karena biaya angkut kendaraan naik 30 persen.
Salah seorang petani Unel mengatakan, petani merasa dirugikan akibat jalan yang rusak dan berlubang sehingga mobil tidak bisa masuk, terpaksa mereka harus mengeluarkan biaya lagi untuk ongkos ojek kendaraan roda dua untuk mengeluarkan hasil panen nya.
Baca Juga:Tak Hanya Minta Pembangunan Fedeer Tol Dipercepat, Sutan Riska Juga Ingin Jalan Lintas Diperlebar
"Udah rusak parah pak kita sebagai petani sangat dirugikan, jalan lobang nya dalam-dalam mobil aja susah masuk, kita mau membawa hasil bumi keluar ya gimana mobil gak bisa lewat, jadi sangat dirugikan lah pengen nya pemerintah cepat menperbaiki lah jalan nya," kata Unel.
Jalan poros di Kecamatan Sragi ini rusak parah, selain rawan kecelakaan warga dirugikan karena biaya transportasi menjadi lebih tinggi, kondisi ini sudah bertahun tahun, namun belum ada tanda tanda akan diperbaiki pemerintah.
Sudah lima tahun lebih rusak tak ada tanda tanda akan diperbaiki, akibatnya warga mengaku dirugikan, para pengendara rugi waktu sebab untuk menuju wilayah Lampung Timur harus putar arah hingga puluhan kilo meter. (ANTARA)