Selama 10 tahun Viola tak pernah ke gereja. Saat itu Viola masih percaya Tuhan tapi tidak pernah membangun hubungan dengan Tuhan.
Setelah satu tahun menikah, Daniel Mananta mengajak Viola untuk ke gereja berbahasa Inggris agar istrinya bisa mengerti bahasa yang diucapkan saat khotbah.
"Jadi mungkin kita menikah sudah satu tahun, kita mulai ke gereja. Bukannya saya mau, tapi Daniel suatu hari pulang ke rumah bilang, yuk kita cari gereja pakai bahasa Inggris supaya kamu ngerti. Why not kenapa tidak kita coba aja," ujar Viola.
Mereka pun pergi ke gereja dan Viola merasa tidak nyaman saat itu padahal orang-orang di gereja bersikap ramah padanya.
Baca Juga:Daniel Mananta Nyaris Gagal Bertemu UAS, Kena Tifus hingga Nge-blank saat Ngobrol
Namun Viola menganggap keramahan itu palsu sehingga ia tidak mau bicara dengan siapapun di gereja tersebut.
"Saya ga nyaman karena waktu saya kecil saya keluar gereja karena saya ga suka sama orang yang saya pikir orangnya hipokrit sekali, munafik dan saya ga mau seperti mereka," tuturnya.
Di gereja itu, Viola mendengarkan khotbah yang membuatnya emosional sehingga ia meminta untuk pindah gereja.
Daniel Mananta lalu membawa istrinya ke gereja lain. Di gereja itu, mereka beribadah dengan melantunkan kidung pujaan pada Tuhan.
Entah mengapa Viola menangis setiap mendengar nyanyian di gereja tersebut. Lambat laun hatinya yang kosong mulai terisi karena setiap minggu mendengar nyanyian pujian pada Tuhan di gereja.
Baca Juga:Hampir Dirujak karena Sebut Ustaz Abdul Somad Tak Ada Ilmu, Aldi Taher Buru-Buru Revisi