SuaraLampung.id - Aparat kepolisian menjelaskan mengenai kronologi tabrakan dua Kereta Api (KA) babaranjang di jalur 1 KM 471/2 Stasiun Rengas, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, Senin (7/11/22), sekitar pukul 02.15 WIB.
Kapolsek Gunung Sugih AKP Wawan Budiharto menerangkan, awalnya lokomotif CC 205 13 37/13 33 bermuatan 60 gerbong batu bara dari arah Kota Batu Raja, Sumatera Selatan menuju Tanjung Karang, berhenti di jalur 1 KM 47 Rengas menunggu pindah jalur.
Sekitar pukul 02.15 WIB, datang Kereta Api Lokomotif CC 205 21 20/13 16 dengan 60 gerbong tanpa muatan melaju dari arah Tanjungkarang menuju Batu Raja.
Lokomotif itu masuk ke jalur 1 KM 47 Stasiun Rengas, Bekri, tempat lokomotif bermuatan batu bara berhenti. Akibatnya satu kereta yang berhenti untuk menunggu pindah jalur tersebut bertabrakan dengan kereta lokomotif yang melaju dari arah Tanjung Karang menuju Batu Raja.
Baca Juga:Kemenhub: Salah Satu Masinis Berupaya Beri Tanda Bahaya Sebelum Tabrakan Kereta Api di Lampung
“Terjadilah tabrakan antara kedua lokomotif tersebut yang mengakibatkan dua gerbong bermuatan batu bara anjlok dan terguling. Kemudian beberapa gerbong kosong anjlok dan keluar perlintasan rel dan menghantam peron stasiun,” jelasnya dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Akibat tabrakan dua Kereta Api dengan masing-masing 60 gerbong tersebut, Masinis Ardiansyah dan Asisten Masinis Wahono, mengalami luka-dibagian tangan dan kepala.
Selanjutnya Masinis Firman dan Asisten Masinis, Roy juga mengalami luka luka di bagian tangan dan kepala.
“Saat ini, para korban telah di dibawa ke RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung untuk mendapatkan perawatan,“ ujarnya.
Kapolsek menyatakan untuk kedua lokomotif dan gerbong kereta api yang mengalami kecelakaan segera dilakukan evakuasi menggunakan dua alat berat (eksavator).
Baca Juga:Babaranjang Adu Kepala, Lalu Lintas Kereta Api Lampung-Palembang Lumpuh Total
Sementara sejumlah warga yang berada di sekitar terjadinya laka antara kedua Kereta Api yang berlawanan arah tersebut sontak membangunkan warga yang tengah tertidur pulas. Warga mengaku kaget akibat suara kerasnya benturan.