Baik pengguna shared hosting maupun cloud hosting, keduanya tidak perlu khawatir terkait konfigurasi dan pemeliharaan server karena pengelola atau penyedia jasa hosting sudah menangani semuanya.
Dalam kebanyakan kasus, biasanya pengelola atau penyedia jasa hosting menawarkan cPanel (atau yang sejenisnya) yang mudah digunakan dan dikelola, bahkan bagi mereka yang tidak punya latar belakang IT sekalipun.
4. Lalu Lintas dalam Server
Seperti dijelaskan sebelumnya, pengguna shared hosting akan berbagi hosting yang sama dengan penggunaan lainnya. Artinya kamu akan berbagi CPU dan RAM yang sama, meski disk space (kapasitas disk) telah dipisahkan.
Baca Juga:Leader Operator Judi Online Cemara Asri Jadi Tersangka dan Ditahan
Sebagai visualisasi, kamu menggunakan PC yang sama dengan pengguna lainnya, dengan kapasitas disk yang dibagi lewat sistem partisi. Sedangkan pada cloud hosting, kamu diberi satu PC secara utuh dan terhubung lewat sistem jaringan.
5. Saat Server Down
Dari visualisasi di atas, seharusnya kamu sudah paham resiko yang akan terjadi saat server down. Dalam kasus shared hosting, website yang kamu kelola akan ikut down, beserta website yang ditempatkan dalam hosting yang sama.
Sementara dalam cloud hosting, saat server down yang terpengaruh hanya website kamu saja. Tapi menariknya, dalam cloud hosting resiko website tidak dapat diakses dapat dikurangi karena ada server lain yang akan langsung melakukan backup.
Kesimpulan
Baca Juga:Waduh! Tiktok Versi Browser untuk IOS Diduga Memonitor History Penelusuran Milik Penggunanya
Baik shared hosting maupun cloud hosting, keduanya punya plus dan minusnya masing-masing. Tapi jangan lupa, sisi pengelola atau penyedia jasa hosting (pengalaman dan kemampuan dalam melayani) pun harus dipertimbangkan.