Angin Segar bagi Petani Singkong, DPR Evaluasi Aturan Tanaman Singkong Tidak Dapat Pupuk Bersubsidi

singkong tidak mendapatkan pupuk subsidi karena pada saat itu bukan menjadi prioritas utama

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 20:26 WIB
Angin Segar bagi Petani Singkong, DPR Evaluasi Aturan Tanaman Singkong Tidak Dapat Pupuk Bersubsidi
Ilustrasi kebun singkong di Lampung Timur. Kementan menyebut DPR RI sedang mengevaluasi aturan mengenai tanaman singkong tidak diperbolehkan menggunakan pupuk subsidi. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan subsidi pupuk komoditi singkong mungkin didapatkan sebab saat ini sedang ada evaluasi kembali di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

"Soal subsidi pupuk di DPR sedang dilakukan evaluasi kembali, mungkin pupuk untuk singkong jadi prioritas," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian RI Jan S Maringka, di Lampung Selatan, Jumat (14/10/2022).

Ia mengungkapkan bahwa singkong tidak mendapatkan pupuk subsidi karena pada saat itu komoditi tersebut bukan menjadi prioritas utama, namun melihat kondisi sekarang, bukan tidak mungkin akan menjadi perhatian pemerintah.

"Peraturan itu kan dapat direvisi setiap tahunnya menyesuaikan kebutuhan bisa jadi singkong saat itu belum jadi perhatian, bukan tidak mungkin kondisi terkini memungkinkan singkong jadi prioritas untuk dapatkan pupuk subsidi," ujarnya.

Baca Juga:Genjot Produksi, Kementan Bangun Nursery Modern Kelapa

Jan mengatakan bahwa hal tersebut berkenaan dengan komoditi singkong yang memiliki potensi guna mendukung ketersediaan pangan alternatif, seperti sorgum di daerah lainnya.

"Di Lampung ini selain padi, singkong juga jadi unggulan. Maka kami akan dukung, semoga singkong jadi perhatian untuk dapat pupuk subsidi," kata dia.

Menurutnya dengan lebih variatifnya potensi pertanian yang dapat dijadikan sebagai sumber makanan alternatif, Indonesia tidak harus lagi bergantung dengan gandum guna memenuhi kebutuhannya.

Kemudian, lanjut dia, dalam mengantisipasi krisis pangan, Indonesia diuntungkan dengan letak geografisnya dan alamnya.

"Kita memiliki keunggulan letak wilayah yang tersebar ini menjadi kekuatan dan keunggulan. artinya daerah yang diunggulkan untuk menanam komoditi tertentu sebagai alternatif pangan seperti sorgum guna membangun ketahanan pangan," kata dia. (ANTARA)

Baca Juga:Komoditas Pertanian Yang Dorong Inflasi Bakal Dilindungi Asuransi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak