Skenario Pergantian Jenderal Andika Dipercepat, Jenderal Dudung Jadi Panglima TNI Sampai 2025

Terbuka kemungkinan proses pergantian Panglima TNI dipercepat di bulan Oktober 2022.

Wakos Reza Gautama
Selasa, 13 September 2022 | 06:35 WIB
Skenario Pergantian Jenderal Andika Dipercepat, Jenderal Dudung Jadi Panglima TNI Sampai 2025
Ilustrasi Jenderal Andika Perkasa. Skenario percepatan pergantian Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

"Kita akan lihat, ini kalau ini terjadi perubahan dalam waktu dekat, misalnya, maka itu kemungkinannya bukan buat Andika Perkasa. Artinya kemungkinan Andika Perkasa tetap pensiun 58 tahun. Maka penggantinya berpotensi sampai 60 tahun," papar dia.

Pengganti Andika Perkasa

Lalu siapakah pengganti Andika Perkasa sebagai Panglima TNI? Ginting berkeyakinan pengganti Andika nanti adalah tiga kepala staf angkatan yang saat ini sedang menjabat. 

Bagi Ginting, solusi potong generasi di tubuh TNI kecil kemungkinan terjadi karena saat ini terjadi surplus kolonel dan perwira tinggi. 

Baca Juga:Gegara Sebut TNI Mirip Gerombolan Ormas, Pria Ini Siap Cari Effendi Simbolon Jika Tak Minta Maaf: Saya Cari Kamu ke Ujung Dunia!

"Jadi ada 150 perwira tinggi ditambah 500 kolonel. Kalau dilakukan potong generasi tidak menyelesaikan masalah malah menambah panjang daftar surplus jenderal jadi itu keputusan tidak bijak," ujarnya.

Karena itu Ginting berkeyakinan calon pengganti Andika Perkasa adalah kepala staf yang sedang menjabat.

Mereka ialah KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAL Laksamana Yudo Margono, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang kebetulan ketiganya alumni abituren 1988.

Cuma yang membedakan Fadjar dan Dudung 88 B dan Yudo lebih senior 88 A.

"Saya kira tidak akan lepas dari situ. Apalagi siapapun yang menggantikan Jenderal Andika Perkasa berpotensi menduduki jabatan ini hingga 60 tahun bisa sampai 2024 hingga 2025," tuturnya.

Baca Juga:TPA Sarimukti Berakhir pada 2024, Pemkot Bandung Gandeng TNI untuk Perangi Sampah

Berkaca pada tradisi kepemimpinan nasional dari era Suharto, SBY dan Jokowi itu, Ginting melihat Presiden akan lebih mempercayakan jabatan Panglima TNI ke KSAD dari pada KSAL dan KSAU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini