SuaraLampung.id - Tak terima cintanya ditolak oleh seorang wanita, KN (22), pemuda asal Sri Pendowo, Ketapang, Lampung Selatan, membunuh kakek wanita pujaan hatinya.
Kapolsek Penengahan, Iptu Gobel menjelaskan, pelaku membunuh Kakek Rosat karena cintanya ditolak cucunya berinisial IP (15) yang masih pelajar SMP.
Menurut Gobel, sebenarnya pelaku sakit hati dengan IP karena cintanya ditolak sehingga berniat membunuh siswi SMP itu.
"Pelaku awalnya berniat membunuh IP, pada malam harinya menggunakan senjata tajam jenis pisau. Namun cucu korban ketika itu, berhasil melarikan diri dari aksi pelaku," jelas Iptu Gobel, Kamis (8/9/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Baca Juga:MF Mengaku Sering Dicabuli oleh Pimpinan Yayasan di Panti Asuhan
Namun pelaku terus mengejar IP, hingga akhirnya ditahan oleh kakek Rosat, lalu terjadi pertengkaran.
Tak lama kemudian, pelaku langsung menusukkan senjata tajamnya ke badan kakek Rosat, hingga meninggal dunia.
Pelaku berhasil ditangkap warga di depan klinik desa setempat, setelah hendak melarikan diri ke arah Lampung Timur menaiki ojek.
Ketika itu, warga sedang mengantar pemakaman korban, melihat pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor.
Sekretaris Desa Sri Pendowo, Herlambang mengatakan, ada salah satu warga mengenali wajahnya dan mencurigai pelaku yang diketahui naik ojek. Tak lama kemudian, warga berbondong-bondong mengejarnya, dan akhirnya berhasil ditangkap.
Baca Juga:Ini Deretan Peran Kombes Agus Nurpatria dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
“Memang sebelumnya warga sekitar sudah mencurigai gerak-gerik pelaku, karena sering masuk ke rumah korban. Namun warga tak menyangka, pelaku mempunyai hati keji ingin membunuh korban," kata Herlambang, Kamis (8/9/2022).
Berdasarkan beberapa barang bukti yang ditinggalkan di rumah korban, ada salah satu baju dan sendal yang sering dipakai oleh pelaku sehari-hari. Ada pun rumah pelaku dengan korban ini saling bertetanggaan,
"Untuk bukti baju dan sendal milik pelaku kepada orang tuanya, ternyata diakui keluarga atau pun orang tua pelaku bahwa itu miliknya. Namun saat itu, pelaku sempat dicari-cari, tapi sayang pelaku sudah kabur dari rumah,” ujar Herlambang.
Sementara itu, Kepala Desa Sri Pendowo, Candra Irawan membenarkan, adanya warga diamuk massa, karena membunuh warganya.
"Iya benar, pelaku itu pindahan dari Sragi dan baru setahun di Sri Pendowo, selanjutnya kami serahkan pelaku ke kepolisian," jawab Candra Irawan.