Ibu Brigadir J Ungkap Fakta, Anaknya Sering Dikasih Uang Rp 10 Juta oleh Istri Irjen Ferdy Sambo

fakta mengenai hubungan Brigadir J dengan Ferdy Sambo maupun istrinya mulai terkuak.

Wakos Reza Gautama
Senin, 18 Juli 2022 | 06:30 WIB
Ibu Brigadir J Ungkap Fakta, Anaknya Sering Dikasih Uang Rp 10 Juta oleh Istri Irjen Ferdy Sambo
Ilustrasi Foto Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Ibu Brigadir J ungkap fakta mengenai hubungan anaknya dengan Ferdy Sambo dan istri. [Foto: Metrojambi.com]

SuaraLampung.id - Pengusutan kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J masih terus berlangsung. 

Sejumlah fakta mengenai hubungan Brigadir J dengan Ferdy Sambo maupun istrinya sedikit demi sedikit mulai terkuak. 

Rosti Simanjuntak, ibu dari Brigadir J, membeberkan fakta mengenai hubungan anaknya dengan Ferdy Sambo dan istri. 

Dalam video yang diunggah di Facebook Rohani Simanjuntak, bibi Brigadir J, terlihat Rosti meratapi kematian anaknya. 

Baca Juga:Komnas HAM Menghormati Keputusan Istri Ferdy Sambo Jika Ingin Mendapat Pendampingan Psikologis

Dalam ratapan di hadapan jenazah Brigadir J, Rosti Simanjuntak memaparkan sejumlah fakta mengenai hubungan anaknya dengan Ferdy Sambo dan istri. 

Rosti mengatakan, istri Ferdy Sambo adalah sosok yang baik karena sering memberi uang ke adik Brigadir J setiap berkunjung ke rumah Kadiv Propam itu.

Rosti mengatakan, istri Ferdy Sambo sering memanggil adik Brigadir J untuk main ke rumahnya.

 "Kutanya adik, baik kali ibu (istri Ferdy Sambo) itu, dikasihnya adikmu itu uang Rp10 juta kalau datang," kata Rosti dikutip dari YouTube Kompas TV. 

Uang itu lalu dipakai adik Brigadir J untuk membayar kos karena biaya menyewa kamar kosnya yang mahal.

Baca Juga:Komnas HAM Ingin Bertemu Istri Irjen Pol Ferdy Sambo Untuk Dapatkan Fakta Objektif

Menurut Rosti, Ferdy Sambo dan istrinya sangat menyayangi Brigadir J karena sikapnya yang baik dan jujur.

Kebaikan Ferdy Sambo dan istri menurut Rosti, menimbulkan kecemburuan dari rekan ajudan yang lain sehingga memicu terjadinya penembakan. 

"Jadi cemburunya orang itu karena bapak (Ferdy Sambo) dan ibu (istri Ferdy Sambo) itu menyayangi kalian," ujar dia. 

Rosti juga mengungkap Brigadir J sering berada di rumah Ferdy Sambo karena diminta Ferdy Sambo dan istrinya untuk datang. 

"Sering saya video call, lagi di rumah ibu aku mak. Masa di rumah ibu terus, boleh apa nak. Ya ibu yang manggil sama bapak.  Kalau ga datang ditelepon terus," ucap Rosti menirukan percakapan dengan Brigadir J.

Komnas HAM Berharap bisa Bertemu Istri Ferdy Sambo

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berharap bisa bertemu dengan istri Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Irjen Ferdy Sambo secara langsung untuk mengumpulkan keterangan terkait kematian Brigadir J.

Anggota Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan pihaknya menghormati keputusan istri Ferdy Sambo jika ingin mendapat pendampingan psikologis.

"Kalau memang dibutuhkan pendamping psikologis, Komnas HAM setuju dan menghormatinya," kata Anam dikutip dari ANTARA.

Selain itu, lanjutnya, Komnas HAM juga akan meminta keterangan dari dokter forensik, polisi, dan tim siber yang menangani kasus tersebut; bahkan Ferdy Sambo pun tak luput untuk dimintai keterangan atas kematian Brigadir J.

Menurut Anam, pengumpulan data-data dan keterangan dari berbagai pihak tersebut sangat dibutuhkan agar peristiwa baku tembak yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo dapat semakin jelas diungkap.

Komnas HAM diketahui telah lebih dulu mengumpulkan informasi atau keterangan dari keluarga Brigadir J di Provinsi Jambi. Langkah itu dilakukan sebagai tahap awal dalam mengusut kematian sopir dinas istri Ferdy Sambo itu.

Komnas HAM juga berharap dan mendorong masyarakat, apabila menemukan atau mengetahui informasi terkait kasus tersebut, bisa menyampaikan langsung ke lembaga itu. Dia menegaskan Komnas HAM akan bekerja secara imparsial dan objektif dalam melihat kasus tersebut.

"Oleh karena itu, kami mau masuk dan mendalami tahapan ini berdasarkan fakta," ujarnya.

Dia mengatakan Komnas HAM juga tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan sejumlah ahli apabila hal diperlukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini