Danau Garam Besar di AS Mengering Mengancam Kehidupan Sekitarnya

Kondisi Danau Garam Besar yang mengering dinilai para peneliti mengancam kehidupan liar

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 15 Juli 2022 | 06:20 WIB
Danau Garam Besar di AS Mengering Mengancam Kehidupan Sekitarnya
Lahan kering mengelilingi Pulau Antelope yang dulu terendam air di Danau Garam Besar, di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, 13 Juli 2022. [Dok.Antara]

SuaraLampung.id - Permukaan air Danau Garam Besar (Great Salt Lake) di Utah anjlok ke titik terendah bulan ini setelah mengalami kekeringan selama dua dasawarsa.

Kondisi Danau Garam Besar yang mengering dinilai para peneliti mengancam kehidupan liar dan masyarakat di sepanjang tepiannya.

Kota metropolitan di dekatnya, Salt Lake City, telah dilanda badai debu yang dikhawatirkan para ahli bakal semakin buruk.

"Untuk menyelamatkan Danau Garam Besar, sehingga kita tak menjadi Kota Danau Debu, adalah membuat pilihan yang sadar bahwa danau itu berharga dan danau itu memerlukan air," kata ilmuwan atmosfer Kevin Perry dari Universitas Utah, Salt Lake City.

Baca Juga:Dolar AS Kian Perkasa, Rupiah Tumbang Lagi Sore Ini

Dia telah bersepeda di dasar danau yang kering sejak 2016 untuk mempelajari komposisinya.

Selama bertahun-tahun, air yang seharusnya berakhir di danau itu telah dikonsumsi oleh manusia, industri dan pertanian.

Selain itu, kemarau berkepanjangan akibat perubahan iklim telah menyingkap dasar danau yang lebih luas.

Pada 3 Juli, rata-rata permukaan danau itu turun hingga ke level terendah 1.277 meter di atas permukaan laut sejak pencatatan dimulai pada 1847, menurut Survei Geologi AS (USGS).

Tinggi permukaannya diprediksi akan terus turun sampai musim gugur atau awal musim dingin, ketika air yang masuk sama atau melebihi air yang menguap.

Baca Juga:Anak Usia 10 Tahun Korban Perkosaan di AS Terpaksa Gugurkan Kandungan di Wilayah Lain

Danau tersebut sekarang hanya menampung air seperempat volume seperti yang terjadi pada 1987, kata USGS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini