SuaraLampung.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menggagas program latihan bersama (latma) Super Garuda Shield 2022. Program ini melibatkan tiga matra di TNI dan diikuti 10 negara.
Di balik rencana program Super Garuda Shield 2022 yang digagas Jenderal Andika Perkasa tercium aroma persaingan antara Andika dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Hal ini diulas pengamat militer Josef Herman Wenas dalam catatan intelijennya yang berjudul "Super Garuda Shield: Andika vs Dudung" yang dibacakan Andre Vincent Wenas di Channel YouTube Andre Vincent Wenas.
Dalam analisanya, Josef Herman Wenas memaparkan TNI Angkatan Darat memiliki program latma yang bernama Garuda Shield bekerja sama dengan United States Army Pacific (USARPAC). USARPAC adalah struktur Angkatan Darat AS di Pasifik.
Baca Juga:Jenderal Andika Perkasa Ungkap Penyebab Lamanya Penumpasan TPNPB-OPM di Papua
Menurut Josef Herman Wenas, program Garuda Shield berada di bawah tanggung jawab KSAD. Sesuai amanatnya menurut hukum KSAD melakukan fungsi pembinaan dan penyiapan pasukan.
"Ini bukan urusan Panglima TNI yang urusannya adalah deployment dan penggerakan pasukan baik untuk operasi perang maupun non perang," kata Andre Vincent Wenas membacakan analisa Josef Herman Wenas.
Sejauh ini sudah 15 kali diadakan program Garuda Shield antara TNI AD dengan USARPAC. Di masa Jenderal Andika Perkasa menjadi KSAD juga diadakan Garuda Shield 2021.
Jenderal Andika memperbesar skalanya atau scalling up yang melibatkan 4500 pasukan AD kedua negara. Garuda Shield 2021 dilaksanakan di tiga lokasi berbeda yaitu di Puslatpur Kodiklat Baturaja, Daerah Latihan Amborawang Balikpapan dan di Makalisung, Manado.
"Scallling up ini membuat nama Jenderal Andika Perkasa harum di media terutama melalui strategi going viral di media sosial. Hasil akhirnya Garuda Shield 2021 sebagai kisah sukses Jenderal Andika sebagai KSAD," ucap Wenas.
Baca Juga:Singgung soal Medan, Andika Sebut Penumpasan OPM akan Berlangsung Jangka Panjang
Kini Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI. Jabatan KSAD diisi Jenderal Dudung. Struktur di tubuh TNI juga berubah.
Dankodiklatad berganti dari Letjen AM Putranto ke Letjen Ignatius Yogo Triono di bulan Januari 2022. Yogo dan Dudung satu angkatan Akmil 1988. Sedangkan Putranto dan Andika sama-sama jebolan Akmil 1987.
Sebagai KSAD, Jenderal Dudung tentu melanjutkan program Garuda Shield yang sudah terjalin lama dengan US Army. Namun Dudung memiliki konsep berbeda dengan konsep Garuda Shield di era Jenderal Andika.
Dalam Garuda Shield 2022, akan melibatkan Angkatan Darat dari 14 negara selain Amerika Serikat. Sejumlah negara yang akan ikut serta ialah Inggris, Kanada, PNG, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura dan Jepang.
"Rencana Garuda Shield 2022 sudah difinalkan pada 7 April 2022 melalui middle planning conference (MPC) yang melibatkan 14 AD dari berbagai negara seperti Inggris, Kanada, PNG, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura dan Jepang. Jadwalnya sudah ada pada 1-14 Agustus 2022," kata Wenas.
Tiba-tiba sekarang Jenderal Andika menggagas Super Garuda Shield yang merupakan latihan gabungan AD, AL dan AU. Super Garuda Shield dalam paparan Andika, melibatkan tiga matra TNI dan juga melibatkan 10 negara.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengadakan pertemuan dengan US Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) membahas program Super Garuda Shield.
USINDOPACOM adalah komando militer gabungan AS di wilayah Indo pasifik di bawah kendali Laksamana John C Aquilino yang berpusat di Hawai. Wakilnya Letjen Stephen Sklenka, seorang marinir.
Laksamana Aquilino bertemu Jenderal Andika di Mabes TNI, Cilangkap. Kemudian Jenderal Andika kembali bertemu dengan Deputi Komandan United States Army Pacific (USARPAC) Mayjen Matthew W McFarlane.
Pertemuan Andika dengan McFarlane ini diunggah di YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Dalam video itu saya menangkap ada joke MCFarlane kepada Andika "So now we gotta deliver Super Garuda". Kelihatannya McFarlane bingung. Apalagi draft yang dibahas dalam pertemuan itu adalah draft Garuda Shield 2022 bukan draft Super Garuda Shield 2022," ujar Wenas.
"Pertanyaannya program Garuda Shield mau dikemanakan? Ada kesan kuat, sekali lagi dengan taktik scalling up, Jenderal Andika mengambil alih ownership Garuda Shield dari AD menjadi program Mabes TNI dengan menambah kata super," lanjutnya.
Pelibatan tiga matra inilah yang menurut Wenas menjadi justifikasi pengambilalihan program dari matra AD level Mabes TNI.
Menurut Wenas, melaksanakan latma skala besar bukan perkara mudah. Harus didahului berbagai working group mendiskusikan detail latihan yang memerlukan pikiran, tenaga, waktu.
Sementara kata dia, akhir November 2022 Presiden Jokowi sudah harus punya nama Panglima TNI yang baru. Ini karena Jenderal Andika akan pensiun pada Desember 2022.
"Sisa waktu 8 bulan harus dimanfaatkan untuk memberikan kesan, pesan dan kenangan yang baik apapun motifnya. Bila toh motifnya adalah mencari peluang dalam kontestasi di 2024, itu sepenuhnya hak asasi Jenderal Andika," ujar Wenas.