UAS geram dengan perilaku petugas Singapura terhadap dirinya dan keluarga. Menurut dia, perbuatan Singapura bentuk kesombongan negara kecil.
"Pikir saya negara ini kan kecil. Kencing kita sama-sama di Indonesia, diarahka pipanya, tenggelam dia. Kok sombong kali dia. Padahal dulu diserang sama Demak, tunggang langgang. Mereka ini kan sebetulnya pendatang. Ga bisa makan di negerinya. Datang kesitu pakai peci, pakai baju. Abis itu dia berkuasa. Sebetulnya wilayah kita wilayah Kerajaan Melayu," ujar UAS.
Menurut UAS, semua ini intinya kekuasaan. "Tapi insya allah Tapi nanti insya allah sampai masanya di zaman cucu-cucu kita, berkuasa kembali orang Melayu, mesti direbut biar tahu rasa. Kurang ajar," kesal UAS.
Ustaz Abdul Somad menduga alasan dirinya dideportasi karena ia dianggap sebagai teroris. Ini berkaca dari pengalaman UAS saat dideportasi di Timor Leste tahun 2018.
Saat itu UAS datang ke Timor Leste untuk acara tabligh akbar. Ia sudah siap disambut Presiden Xanana Gusmao dan uskup di Timor Leste.
Begitu tiba di Bandara Timor Leste, UAS ditahan pihak imigrasi sementara teman-temannya boleh masuk. Berdasarkan keterangan petugas imigrasi Timor Leste, UAS dilarang masuk karena masuk daftar teroris berdasarkan data yang dikirimkan Pemerintah Indonesia.
"Tapi waktu itu sebelum pilpres di tahun 2018. Ya maklumlah kedatangan saya ke Timor Leste mempengaruhi suara. Waktu itu kan dua calon satu pak Prabowo satu incumbent. Waktu itu dikhawatirkan saya akan condong. Itu kan dulu 2018. Ini 2022., Pilpres masih lama 2024," jelas UAS.
"Kalau dulu kan dikhawatirkan ada kelompok cebong ada kelompok kampret. Nah sekarang, semua kampret sudah jadi cebong. Apalagi urusannya. Saya khawatir, Singapura file lama masih belum dihapus. Jadi masih ada kalau ini masuk jangan dikasih masuk. Singapura belum update," kata UAS.
UAS menyarankan Singapura mencari tahu tentang dirinya ke Malaysia atau Brunei Darussalam.
Baca Juga:Pergi ke Singapura Bersama Istri dan Anak, Ini Agenda Ustadz Abdul Somad di Singapura Selama 2 Hari
"Cari tahu orang ini siapa. Kalau tidak valid dari Indonesia, tanya Malaysia. Mana tau orang Malaysia jujur sikit. Abdul Somad ini kok bisa dapat gelar doktor dari Universitas Selangor. Tanya Brunei Darussalam," ujar UAS.