Begitu tiba di Bandara Timor Leste, UAS ditahan pihak imigrasi sementara teman-temannya boleh masuk. Berdasarkan keterangan petugas imigrasi Timor Leste, UAS dilarang masuk karena masuk daftar teroris berdasarkan data yang dikirimkan Pemerintah Indonesia.
"Tapi waktu itu sebelum pilpres di tahun 2018. Ya maklumlah kedatangan saya ke Timor Leste mempengaruhi suara. Waktu itu kan dua calon satu pak Prabowo satu incumbent. Waktu itu dikhawatirkan saya akan condong. Itu kan dulu 2018. Ini 2022., Pilpres masih lama 2024," jelas UAS.
"Kalau dulu kan dikhawatirkan ada kelompok cebong ada kelompok kampret. Nah sekarang, semua kampret sudah jadi cebong. Apalagi urusannya. Saya khawatir, Singapura file lama masih belum dihapus. Jadi masih ada kalau ini masuk jangan dikasih masuk. Singapura belum update," kata UAS.
UAS menyarankan Singapura mencari tahu tentang dirinya ke Malaysia atau Brunei Darussalam.
"Cari tahu orang ini siapa. Kalau tidak valid dari Indonesia, tanya Malaysia. Mana tau orang Malaysia jujur sikit. Abdul Somad ini kok bisa dapat gelar doktor dari Universitas Selangor. Tanya Brunei Darussalam," ujar UAS.