SuaraLampung.id - Gejala klinis mirip wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap sejumlah hewan ternak ditemukan di Lampung.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung, belum bisa menyimpulkan, karena masih menunggu hasil laboratorium.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung, Anwar Fuadi mengatakan, hingga kini pihaknya belum menemukan kasus terkonfirmasi PMK di Lampung. Hingga kini, pihaknya juga masih menyusuri dan mensurvei di lapangan.
"Sejak kemarin, kami sudah menyusuri dan mensurvei, kami masih menunggu hasil uji lab, dari hasil investigasi tim di lapangan. Secara gejala klinis, ada temuan di lapangan, tapi ini masih diuji, apakah gejala yang ditimbulkan terkonfirmasi atau tidak," kata Anwar Fuadi, Kamis (12/5/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Baca Juga:Ayah di Bandar Lampung Perkosa Anak Kandung selama 3 Tahun
Anwar menilai, untuk gejala-gejala yang ditemukan di lapangan, lumrah dialami hewan ternak. Ada pun ciri yang sering ditemukan, seperti demam hingga hipersalivasi.
"Untuk hasil labnya, InsyaAllah sehari bisa selesai, karena pengujiannya di Lampung. Sampel di lapangan kami bawa ke lembaga vertikal, yang dimiliki Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan RI," ujar Anwar Fuadi.
Untuk antisipasi meningkatnya wanah PMK di Lampung, pihaknya sudah berkordinasi dengan semua pihak, terkait tindakan pencegahan. Bahkan sudah ada Surat Edaran Gubernur Lampung, yang meminta untuk ditanggulangi secara serius.
Ada pun salah satu penanggulangannya, dengan membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) yang melibatkan semua stakeholder. Selain itu, dinas juga diharuskan untuk melakukan reaksi cepat.