Menlu Rusia Sebut Adolf Hitler Keturunan Yahudi, Vladimir Putin Minta Maaf ke Israel

Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas komentar mengklaim Adolf Hitler sebagai keturunan Yahudi

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 06 Mei 2022 | 09:25 WIB
Menlu Rusia Sebut Adolf Hitler Keturunan Yahudi, Vladimir Putin Minta Maaf ke Israel
Ilustrasi Presiden Rusia Vladimir Putin. Vladimir Putin meminta maaf ke Israel atas pernyataan Menlunya yang menyebut bahwa Adolf Hitler adalah keturunan Yahudi. [Pixabay/DimitroSevastopol]

SuaraLampung.id - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Adolf Hitler sebagai seorang keturunan Yahudi.

Lavrov membuat komentar itu pada Minggu (1/5/2022) saat ditanya mengapa Rusia mengatakan perlu "mendenazifikasi" Ukraina jika Presiden Ukraina Zelenskiy sendiri adalah orang Yahudi.

"Ketika mereka mengatakan 'Nazifikasi macam apa ini jika kita adalah orang Yahudi', saya pikir Hitler juga memiliki asal-usul Yahudi, jadi itu tidak berarti apa-apa," kata Lavrov kepada saluran Rete 4 Italia. Lavrov berbicara melalui seorang penerjemah Italia.

Pernyataan Sergei Lavrov ini mendapat kecaman dari pihak Israel

Baca Juga:Pengakuan Pengelola Soal Bule Telanjang di Pohon Kayu Putih Keramat

Pemerintah Israel menggambarkan pernyataan itu sebagai kebohongan "tak termaafkan" yang merendahkan kengerian peristiwa Holocaust Nazi.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Kamis (5/5/2022) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas komentar menteri luar negerinya yang mengklaim Adolf Hitler sebagai keturunan Yahudi.

Setelah pembicaraan melalui telepon dengan Putin, Bennett mengatakan dia telah menerima permintaan maaf itu dan berterima kasih kepada pemimpin Rusia itu karena "mengklarifikasi rasa hormatnya kepada orang-orang Yahudi dan kenangan akan Holocaust".

Dalam pembicaraan melalui telepon itu, Putin juga mengatakan kepada Bennett bahwa Rusia akan mengizinkan pembukaan jalur sipil dari pabrik baja Azovstal, yang terkepung di pelabuhan Mariupol Ukraina, melalui koridor kemanusiaan yang ditangani oleh PBB dan Palang Merah.

Pihak kantor Bennet mengatakan bahwa perdana menteri Israel itu telah meminta jalur sipil dari pabrik baja itu setelah melakukan pembicaraan sebelumnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Baca Juga:Viral Shalawat dan Ucapan Hari Raya Idul Fitri dari Angkatan Bersenjata Ukraina

Israel, yang telah berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Kiev dan Moskow, telah bertindak sebagai perantara antara kedua negara yang sedang berperang itu.

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Bennett telah menangguhkan upaya tersebut pada akhir Maret untuk menangani serentetan serangan di Israel.

Akan tetapi, panggilan telepon terakhir Bennett dengan Putin dan Zelenskiy menunjukkan bahwa Israel mungkin akan melanjutkan upaya mediasinya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini